Gerakkan Apeksi untuk Negeri, Surabaya bersama Kota Metro Kerjasama Kembangkan Digitalisasi

Wali Kota Eri bersama Wali Kota Metro Wahdi Sirajuddin/ist
Wali Kota Eri bersama Wali Kota Metro Wahdi Sirajuddin/ist

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyambut dengan hangat rombongan Wali Kota Metro Wahdi Sirajuddin bersama rombongannya di ruang sidang Wali Kota Surabaya, Jumat (23/2).


Mereka pun menandatangani kesepakatan bersama tentang kerjasama jaringan lintas perkotaan, khususnya kerjasama dalam pengembangan digitalisasi.

Seusai penandatanganan kerjasama, Wali Kota Eri mengatakan bahwa dia bersama Wali Kota Metro berada dalam kepengurusan Apeksi (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) dan Apeksi ini untuk negeri. 

Artinya, ke depan semua aplikasi dan digitalisasi yang sudah diterapkan di semua kota yang berada di bawah naungan Apeksi akan dikumpulkan dan akan dijadikan satu, terutama aplikasi yang terbaik-terbaik supaya bisa diterapkan juga di kota-kota di Indonesia. 

“Nah, hari ini Pak Wali Kota Metro Lampung datang ke Surabaya, kita menjalin kerjasama terkait dengan digitalisasi yang akan dilakukan di masing-masing kota,” kata Wali Kota Eri dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (24/2).

Menurutnya, salah satu yang luar biasa dari Kota Metro adalah aplikasi untuk angka kematian ibu dan anak. 

Sebenarnya hal itu sudah ada di Kota Surabaya, namun ke depan akan digabungkan dengan aplikasi milik Kota Metro karena kelebihan yang ada di Kota Metro itu seseorang yang hamil bisa langsung memasukkan sendiri data pribadinya. 

“Jadi, nanti kita akan kolaborasikan,” tegasnya. 

Di sisi yang lain, Wali Kota Metro melihat Kota Surabaya full talent, sehingga bagi Wali Kota Eri semua yang dimiliki oleh suatu daerah yang hal itu menggunakan uang negara atau APBD, maka sebenarnya itu adalah milik bersama. 

Makanya, tadi dia langsung meminta izin kepada Wali Kota Metro untuk menggunakan apa yang sudah diterapkan di Kota Metro, dan begitu pula sebaliknya apa yang ada di Surabaya dipersilahkan untuk dipergunakan di Kota Metro. 

“Insyaallah secepatnya saya juga akan bergerak ke Kota Metro dengan tim dari Kota Surabaya, khususnya yang bergerak di bidang kesehatan untuk memaparkan apa yang sudah kita punya dan untuk melihat apa yang sudah mereka punya. Ini kita kolaborasikan. Kalau ini bisa dilakukan, maka akan ada penghematan negara yang luar biasa, tidak saling membangun tapi saling melengkapi di masing-masing kota,” katanya. 

Wali Kota Eri juga menjelaskan bahwa salah satu keberhasilan Kota Metro adalah angka kematian ibu dan anak saat ini nol. 

Sedangkan di Surabaya ternyata masih ada 6 orang, sehingga hal itulah yang akan diterapkan juga di Kota Surabaya, terutama terkait dengan tahapan-tahapan yang dilakukan termasuk juga pendekatan-pendekatannya. 

“Target kami ke depan juga nol seperti yang ada di Kota Metro. Tahapan-tahapannya akan kita pelajari seperti yang dilakukan di Kota Metro, karena kan sebenarnya digitalisasi ini atau aplikasi ini sebenarnya untuk membantu kita, sehingga ketika ada yang sudah beresiko untuk hamil, kita juga bisa melakukan langkah-langkah untuk mencegah itu,” kata dia. 

Sementara itu, Wali Kota Metro Wahdi Sirajuddin menyampaikan terimakasih kepada Wali Kota Eri beserta jajarannya yang telah menyambut rombongannya dengan sangat luar biasa. 

Menurutnya, penandatanganan kerjasama ini merupakan wujud ikhtiar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat demi menyongsong generasi Indonesia emas 2045. 

"Selain menjaga silaturahmi, MoU ini adalah bentuk usaha atau ikhtiar kita yang muaranya adalah untuk kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan sumber daya manusia, Banyak hal yang bisa kita ambil di Kota Surabaya ini salah satunya tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)," katanya.

Menurutnya, tata kelola pemerintahan yang kolaboratif rupanya tidak hanya di internal tapi juga di eksternal. 

“Sama juga ketika kita bicara tentang Apeksi yang harus memberikan pengaruh besar terhadap kabupaten dan kota yang lainnya di Indonesia. Kita membangun Indonesia ini,” kata dia. 

Oleh karena itu, ia jmengaku sepakat dengan sejumlah gagasan Wali Kota Eri, termasuk aplikasi yang dikembangkan di sejumlah daerah dan menggunakan dana APBD harus dipertanggungjawabkan, sehingga apabila ada satu aplikasi yang dipakai di satu daerah, memang sebaiknya dimunculkan juga keseragaman. 

“Beliau (Wali Kota Eri) ini adalah Ketua Apeksi. Nah, betul tadi apa yang disampaikan beliau, yuk kita bicara yang betul-betul menyentuh masyarakat. Saya kira ini hal yang sangat baik, mudah-mudahan bisa membawa Apeksi menjadi lebih baik dan bisa mempengaruhi semuanya,” pungkasnya.