Terima Kunjungan Dubes Thailand untuk Indonesia, Pj Gubernur Adhy Tawarkan 5 Potensi Kerja Sama Jatim-Thailand

Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono dan Duta Besar Thailand untuk Indonesia, Prapan Disyatat/Ist
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono dan Duta Besar Thailand untuk Indonesia, Prapan Disyatat/Ist

Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menerima kunjungan Duta Besar Thailand untuk Indonesia, Prapan Disyatat, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (1/3). 


Pj Gubernur Adhy menyampaikan apresiasinya atas kerja sama baik yang telah terjalin antara Jatim dengan Thailand.

"Kami mengucapkan selamat datang kepada Duta Besar Thailand untuk Indonesia, Yang Mulia Prapan Disyatat sekaligus menyampaikan apresiasi atas hubungan baik antara Jawa Timur dengan Thailand dan potensi kerja sama teknis yang dapat dikembangkan," ujarnya. 

Kepada Dubes Disyatat, Pj Gubernur Adhy menawarkan lima sektor kerjasama. Yakni kerjasama perkembangan teknologi pertanian dan perikanan, pariwisata, sertifikasi kuliner halal Thailand, energi baru terbarukan, dan infrastruktur. 

Jawa Timur dan Thailand, kata Adhy, berencana untuk menjalin hubungan di sektor teknologi pertanian. Karena ada potensi pengembangan holtikultura, mengingat Thailand merupakan penghasil durian yang sangat baik dan dikenal atas teknologi pertanian mutakhir. Termasuk dalam penanaman dan pengolahan beras. 

"Thailand sangat baik di bidang holtikultura, seperti durian lalu budidaya dan pengolahan pasca panen durian sangat bagus. Untuk pertanian sudah ada perusahaan yang melakukan penjajakan salah satunya sehubungan dengan beras," jelasnya.

Begitu juga di bidang perikanan, Adhy berharap kerja sama di bidang pengolahan dan pengalengan ikan untuk ekspor impor diharapkan dapat saling menguntungkan kedua belah pihak.

"Sedangkan perkembangan perikanan di Jawa timur dan pengolahan untuk ekspor impor ini juga berpotensi kita kembangkan. Oleh karena itu kerja sama di bidang pertanian dan perikanan diharapkan dapat lebih ditingkatkan lagi," terang Adhy.

Ia menambahkan bahwa hubungan ini akan dapat diperkuat di bidang pariwisata. Jawa Timur memiliki potensi luar biasa, begitu pula masyarakat Jatim yang tertarik dengan objek wisata di Thailand.

Masyarakat Jawa Timur sendiri sudah akrab dengan Thailand sebagai salah satu destinasi pariwisata budaya, dan kuliner, terutama dengan dibukanya industri pariwisata halal di Thailand. Makanan dan jajanan Thailand yang tersertifikasi halal juga menjadi daya tarik bagi masyarakat Jatim. 

Terkait hal itu, Adhy menekankan Pemprov Jatim menyambut baik rencana pembukaan penerbangan langsung Surabaya-Bangkok.

"Kami menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya dan selamat datang di Jawa Timur, sungguh kehormatan bagi kami. Masyarakat Jawa timur sangat mengenal Thailand atas budaya, hiburan, terutama destinasi wisata dan kuliner atau jajannya. Kita dengan tangan terbuka mengupayakan aksesibilitas bandara udara untuk menghubungkan Thailand dan Jawa Timur," katanya. 

Adhy juga menyebutkan besarnya kemungkinan kerjasama dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sehubungan dengan energi baru terbarukan.

Selain itu, ia ingin hubungan ini akan mendorong aksesibilitas lebih mudah di Jatim melalui pembangunan tol laut dan pemanfaatan pelabuhan internasional Probolinggo. 

"Kerja sama ini juga berpotensi untuk dikembangkan dalam pembangunan PLTS, teknologinya sudah harus ada dan Jatim bisa mendapat penguatan di bidang infrastruktur, contohnya dengan pembangunan tol laut dan memanfaatkan potensi Pelabuhan Internasional Probolinggo," paparnya. 

Tak hanya kerja sama, Adhy juga mengenalkan potensi investasi Thailand di Jawa Timur, yang didukung oleh tingginya realisasi investasi Jawa Timur di tahun 2023 yang mencapai Rp145,1 triliun. serta kemudahan kebijakan untuk Penanaman Modal Asing (PMA). 

Investasi Thailand di Jawa Timur sendiri sejak tahun 2010 hingga tahun 2023, dicatatkan sebanyak 7 bidang usaha di 5 kabupaten dan kota dengan nilai investasi sebesar USD 417.11 juta. Selain itu, terdapat 12 perusahaan dari Thailand di Jawa Timur.

"Kami mengucapkan terimakasih bahwa Thailand terus menginvestasikan dan mengusahakan perusahaan-perusahaan Thailand di Jatim. Kami mengapresiasi hal ini dengan mempertahankan kepercayaan investor. Dengan itu, Thailand juga berkontribusi pada investasi Jatim tahun 2023 yang melampaui target RPJMD, juga melampaui target capaian investasi nasional," ungkapnha.

Adhy juga memaparkan bahwa Nilai Incremental Capital Output Ratio (ICOR) yanglebih rendah dibandingkan rata-rata di indonesia ini  juga ditopang oleh kemudahan berusaha  yang ditawarkan oleh Pemprov Jawa Timur. Dan didukung pula oleh iklim usaha yang kondusif. 

Jawa Timur, lanjut Adhy, kini memiliki empat sektor Investment Project Ready To Offered (IPRO) untuk ditawarkan pada para investor thailand. Yakni sektor infrastruktur, sektor manufaktur, sektor properti, dan sektor pariwisata. 

Selain itu, 5 kawasan industri dan 2 kawasan ekonomi khusus (KEK) akan sangat memperkuat hubungan investasi dan perdagangan antara Thailand dan Jatim. Antara lain, Pasuruan Industrial Estate Rembang (Pier) di Kabupaten Pasuruan, Safe N Lock di Sidoarjo, Halal Industrial Park Sidoarjo di Sidoarjo, Kawasan Industri Tuban di Tuban, Sidoarjo Rangkah Industrial Estate (Sirie) di Sidoarjo, Kek Gresik –JIIPE di Gresik, dan Kek Singhasari di Kabupaten Malang.

"Kami memiliki IPRO di empat sektor dan dua kawasan ekonomi khusus serta lima kawasan Industri yang sesuai untuk mengakomodir kebutuhan calon investor dan para pengusaha Thailand di berbagai sektor. Utamanya di bidang infrastruktur, manufaktur, properti dan pariwisata," bebernya.

Adhy berharap bahwa melalui kerja sama bilateral antara Indonesia dan Thailand yang sudah berlangsung selama 75 tahun, Jatim dapat berkontribusi lebih besar dalam membangun ASEAN. 

"Ini termasuk rencana kami untuk ASEAN supaya kontribusi Jawa timur untuk ASEAN  bisa meningkat lagi melalui hubungan bilateral antara Indonesia dan Thailand sudah lama dan kuat ini," tandasnya.

Sebelumnya pada Kamis (29/1), delegasi Duta Besar Indonesia di Bangkok Rachmat Budiman menghadiri familiarisasi Perusahaan dan Jurnalis Thailand dengan Jawa Timur di Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur.

Mereka dilisambut oleh Plh Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Bobby Soemiarsono. Turut diserahkan Letter of Interest (LoI) dari The American School of Bangkok. 

Sementara itu, Dubes Thailand untuk Indonesia Prapan Disyatat menyampaikan bahwa Thailand dan Indonesia telah memiliki hubungan yang cukup lama. Tahun depan genap 75 tahun hubungan kerja sama antara Thailand dan Indonesia. 

"Begitu pula dengan Jawa Timur. Kami sudah mengunjungi beberapa pusat industri yang ada di Jawa Timur. Dari apa yang saya lihat, surabaya ini kota yang sangat dinamis dan memiliki banyak potensi," jelasnya.

Prapan menambahkan saat ini ada 12 perusahaan Thailand yang beroperasi di Surabaya. Dan ke depannya akan terus bertambah. 

"Terkait investasi kami telah memprospek beberapa perusahaan yang sesuai untuk melakukan investasi di Jatim," imbuhnya. 

Oleh karena itu, ia juga berharap penerbangan langsung menuju Jatim dapat dibuka. Sebab ada banyak sekali masyarakat Thailand yang mengunjungi Surabaya baik untuk keperluan studi, bisnis, maupun wisata.

Prapan menyampaikan bahwa saat ini komunitas warga Thailand yang berada di Jatim mencapai juga terus berkembang. Dari 100 orang akan bertambah kurang lebih 200 orang lagi tahun depan. 

"Untuk itu kami menantikan peluang untuk kerjasama lebih lanjut di bidang agrikultur, kuliner, pariwisata, energi terbarukan, dan infrastruktur," pungkasnya.