Jelang Mudik Lebaran, BPBD Jember Kerahkan Petugas Pantau di Kawasan Gunung Gumitir

BPBD Jember bersama relawan saat memantau arus lalu lintas di kawasan Gunung Gumitir Jalan Jember-Banyuwangi/Ist
BPBD Jember bersama relawan saat memantau arus lalu lintas di kawasan Gunung Gumitir Jalan Jember-Banyuwangi/Ist

Jelang mudik lebaran Idul Fitri 1445 H/2024 M, Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember mulai melakukan pemantauan pengawasan di jalan nasional Gumitir kawasan hutan lindung Desa Sidomulyo Kecamatan Silo.


Ada beberapa titik los pantau Bencana Hidrometeorologi yang didirikan bersama Polri dan TNI dan kelompok relawan BPBD Jember di kawasan yang menghubungkan Jember-Banyuwangi tersebut.

"Ada dua titik didirikan bersama relawan dan dua titik bersama Polri-TNI," kata Kepala BPBD Jember Widodo Julianto, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (30/3).

Widodo menjelaskan, banyak pos tersebut karena kawasan tersebut paling rawan terjadi bencana longsor dan pohon tumbang jika terjadi hujan dan angin kencang. Sebab, jalan tersebut berada di jalur ekstrim kawasan hutan lindung. Kanan kiri banyak pohon juga tebing dan jurang, serta jalan berliku naik turun.

Kegiatan pemantauan jalur ini sudah dilakukan mulai Jumat (29/3) malam, untuk memastikan jalur yang dilalui pemudik aman dan lancar, tidak ada gangguan tanah longsor dan pohon tumbang. 

"Untuk selanjutnya akan disiagakan setiap harinya ada lima orang yang bertugas gabungan memantau kondisi cuaca dan jalur. Dari kami ada dua krang tiap hari, tiap shift," katanya.

Selain itu, lanjut Widodo, pihaknya juga menyiapkan sarana dan prasarana atau peralatan penanganan bencana bagi petugas di lapangan. Pemantauan dilakukan selama 24 jam, terbagi dalam 2 shift setiap hari selama musim mudik dan balik lebaran 2024. 

"Tujuannya untuk mengantisipasi dan melakukan penanganan secara cepat, jika terjadi situasi darurat di Kawasan tersebut," terangnya.

Widodo berharap tidak terjadi bencana tanah longsor dan pohon tumbang. Sehingga semua pengendara atau pemudik bisa lancar saat melintasi kawasan Gunung Gumitir dan berkumpul dengan keluarganya di kampung halamannya.

Menurut Widodo, selama ini kawasan gunung Gumitir menjadi daerah paling rawan terjadi longsor, pohon tumbang serta rawan kecelakaan lalulintas.

Selain itu, di kawasan tersebut tidak ada jalan alternatif pengalihan arus lalulintas untuk kendaraan roda empat Jika terjadi bencana longsor atau pohon tumbang, bisa dipastikan jalan macet total. 

"Kondisi jalan yang berbelok-belok dan naik turun serta di sisi kanan kiri jurang juga menjadi pemicu kerawanan," pungkasnya.