Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru, Pemkab Lumajang Fokus Selamatkan Orang Baru Urus Infrastruktur

Petugas mengevakuasi seorang anak saat terjadi banjir lahar dingin Semeru di Lumajang/BNPB
Petugas mengevakuasi seorang anak saat terjadi banjir lahar dingin Semeru di Lumajang/BNPB

Banjir lahar dingin Gunung Semeru di sejumlah kawasan di daerah aliran sungai (DAS) Gunung Semeru pada Kamis (18/4) malam, membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang harus bergerak cepat.


Menurut Penjabat Bupati Lumajang Indah Wahyuni, pihaknya memberikan respons cepat dan serius terhadap bencana banjir lahar dingin yang melanda sejumlah wilayah terutama di sekitar aliran sungai Gunung Semeru.

"Kami bergerak cepat karena keselamatan jiwa menjadi prioritas utama dalam situasi darurat seperti ini," kata Indah Wahyuni dalam keterangan tertulis, Jumat (19/4).

Indah Wahyuni menambahkan pihaknya menekankan pentingnya menyelamatkan masyarakat terdampak banjir lahar dingin gunung Semeru, sehingga harus menyediakan tempat pengungsian yang aman, serta memastikan kebutuhan dasar terpenuhi selama masa tanggap darurat.

Selain itu, Pemkab Lumajang juga telah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk segera membuka posko darurat apabila kondisi masih belum terkendali.

"Langkah-langkah tanggap bencana yang cepat dan tepat diambil untuk mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan oleh banjir tersebut," katanya.

Selain merusak rumah-rumah warga dengan ketinggian air mencapai lebih dari satu meter, banjir lahar dingin juga menyebabkan kerusakan pada infrastruktur publik seperti jembatan penghubung di Desa Gondoruso dan Desa Keloposawit.

Indah Wahyuni menjelaskan bahwa Pemkab Lumajang menunjukkan komitmen untuk terus melakukan pemantauan dan penanganan bencana, sehingga dalam situasi darurat seperti itu kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangatlah penting untuk mengatasi dampak bencana dengan efektif.

"Semoga langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dapat membantu masyarakat Lumajang pulih dari dampak bencana ini dan meminimalkan kerugian yang ditimbulkan," ujarnya.

Saat ini, lanjutnya, pihaknya akan fokus untuk menyelamatkan jiwa sebelum nantinya ke masalah infrastruktur.

"Orangnya dulu kita selamatkan, baru kemudian infrastruktur," tambahnya.

Banjir lahar dingin gunung Semeru disebabkan oleh curah hujan yang tinggi sejak Kamis (18/4) pagi, sehingga mengakibatkan sejumlah kecamatan di Lumajang terendam banjir yakni di Kecamatan Pronojiwo, Tempursari, Candipuro, Pasirian, Pasrujambe, Lumajang, Sukodono, dan Kedungjajang.