ACT Luncurkan Gerakan Bersama Angkat Indonesia dengan Bangkitkan Ekonomi

Presiden ACT Ibnu Khajar dan Gubernur Khofifah/ RMOLJatim
Presiden ACT Ibnu Khajar dan Gubernur Khofifah/ RMOLJatim

Aksi Cepat Tanggap (ACT) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur meluncurkan Gerakan Bersama Angkat Indonesia, sebagai upaya meningkatkan perekonomian di tengah Pandemi Covid-19. Dengan membagikan 1000 rombong untuk pelaku UMKM Jatim.


Gerakan Bersama Angkat Indonesia ini mempunyai dua program besar berskala Nasional dan Internasional. 

Untuk dalam negeri sendiri ACT memberikan 1000 rombong bagi UMKM Jatim dari total 10 ribu rombong yang akan dibagikan di 10 Provinsi. Disamping memberikan bantuan pendidikan bagi anak korban KRI Nanggala 402 dan para guru TPQ.

"Untuk pertama adalah bantuan untuk 1000 UMKM di Jawa Timur, ini bagian dari rangkaian kita untuk ada di 10 Provinsi, masing-masing 1000. Kita mulai yang perdana dari Jawa Timur," kata Presiden ACT Ibnu Khajar, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, didampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Masjid Agung Al Akbar Surabaya, Kamis (3/6).

Ibnu Khajar menjelaskan, bantuan pendidikan bagi guru TPQ ini sangat memungkinkan agar mereka belajar kembali dan mengupgrade kemampuan mengajarnya. Sedangkan untuk program berskala internasional, ACT sedang menjalankan program pemulihan Palestina di bidang sosial ekonomi dengan dana yang telah terkumpul sekitar Rp. 5 Miliar.

"Kami telah bekerjasama dengan banyak elemen di Jawa Timur dan hari ini kami laporkan kepada Gubernur Jawa Timur selebih dari 5 Miliar dari masyarakat Jawa Timur diamanahkan kepada Aksi Cepat Tanggap untuk program Recovery di Gaza Palestina," terang Ibnu. 

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi pembagian 1000 rombong UMKM sebagai wakaf usaha produktif, karena ini akan terkait dengan sustainability kehidupan ekonomi masyarakat terutama pelaku usaha mikro. Sebab sinergitas antara Goverment dengan non Goverment menjadi sangat penting untuk mendongkrak perekonomian.

"Jawa Timur ini support usaha mikro kecil menengah untuk PDRB itu 60,25 persen, betapa tinggi sekali kontribusi dari sektor UMKM untuk pertumbuhan PDRD di Jawa Timur," kata Khofifah selepas acara simbolis penyerahan Wakaf Usaha Produktif.

Khofifah menerangkan, 1000 rombong ini dapat meningkatkan mobilitas pelaku UMKM dan lebih dinamis dalam berjualan. "Kita bisa membayangkan ketika mereka lebih mobile gitu maka coverage dari proses penjualan mereka In Sha Allah juga bisa lebih luas lagi," tuturnya.

Penerima manfaat Wakaf Usaha Produktif seperti Nuryatin Chuzimah merasa senang mendapatkan rombong gratis ini, karena kedepannya dirinya dapat berjualan aneka makanan, sebab sebelumnya dia menjual makanan dengan cara menitipkan di warung kopi atau warung makanan sebab  tak mempunyai rombong sendiri.

"Kemarin saya konfirmasi sama anak saya gimana kalau jual sendiri nasi bungkus dijual sendiri, kebetulan sehari mikir itu kok kebetulan ada penawaran gerobak itu, ya Alhamdulillah kebetulan besok langsung dipakai. Ya sangat bersyukur," katanya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news