.Gagasan yang digulirkan Mendagri Tito Karnavian pekan lalu untuk mengkaji kembali mekanisme pemilihan kepala daerah (pilkada) sudah benar. Karena kalau proses yang buruk ini tetap dipertahankan, dengan mengatasnamakan demokrasi, maka rakyat akan mencibir pada demokrasi itu sendiri.
- AHY Tak Merasa Sedang Digoda Gerindra
- Jumirin Tak Lagi Maju Pilkada, Pendukungnya Merapat ke Ony-Antok
- Rusia Hentikan Serangan Militer di Ukraina
Adhie mengusulkan, sebaiknya Tito menggunakan kewenangannya untuk mengaja parpol dalam menentukan setiap calon Pilkada. Terpenting, Adhie menekankan agar Tito mampu menjalankan sistem pilkada yang akuntabel dan transparan.
"Misalnya dengan mewajibkan semua parpol menggelar konvensi (pilkada) yang transparan, dan bisa dipertanggungjawabkan akuntabelitas serta kredibelitasnya, dipilih para anggota DPRD sambil tutup mata pun hasilnya, insya Allah, akan membawa berkah bagi rakyat di daerah,†urai Adhie.
Benar, yang akan menolak secara lantang gagasan Mendagri Tito ini adalah kelompok-kelompok kepentingan, terutama para akademisi penyelenggara biro survei, yang lahan utama bisnisnya pilkada langsung. Kelompok mereka itulah yang tempo hari menggalang opini menolak pilkada tak langsung,†tambahnya.
Opini yang digalang oleh kelompok kepentingan itu, sebut Adhi yang membuat gentar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sehingga untuk meredamnya, SBY menerbitkan dua peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu). Perppu Nomor 1/2014 untuk melikuidasi UU 22/2014, dan Perppu 2/2014 yang berisi perubahan atas UU 23/2014, yang membuat pilkada tetap digelar langsung.
Jadi pilkada langsung atau tidak langsung akan ditentukan oleh hal yang sama. Maka pilihan tergantung pada Mendagri Tito, mau mendengarkan suara mereka atau mendengarkan kehendak rakyat yang ingin memiliki kepala daerah yang membawa berkah,†pungkas Adhie Massardi.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Emil Dipilih Jadi Ketua DPD Partai Demokrat Jatim, Pengamat: Keputusan DPP Harus Diapresiasi
- Gairahkan Pariwisata Jatim, Anwar Sadad Jajal Sensasi Rafting di Sungai Pekalen
- Jokowi Kalau Setia dengan PDIP Seharusnya Copot LBP