Akses Masuk Sekedar Numpang- Warga Dharmahusada Mas Mengadu ke Dewan

Setelah terkatung-katung selama 10 tahun, warga perumahan Dharmahusada Mas, Kecamatan Mulyorejo kembali mengadukan permasalahan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) ke DPRD Kota Surabaya, Kamis (5/12).


"Hitung-hitungan warga, pembangunan perumahan sudah melebihi 90 persen. Kalaupun ada tanah kosong, itu kebanyakan tanah kavling siap jual yang informasinya dan Kami duga  juga sudah laku. Jadi sesuai aturan, pengembang sudah waktunya menyerahkan PSU ke Pemkot Surabaya,” jelas Suyono Salim, perwakilan warga yang belum lama ini terpilih sebagai Ketua RW XII, kepada pimpinan dan anggota Komisi C DPRD Surabaya.

Menurut Suyono, warga sudah pernah menyoal hal yang sama tahun 2010 lalu. Katanya, Walikota Surabaya kala itu juga sudah resmi menagih penyerahan PSU tersebut. Namun upaya ini terpental karena pengembang salah satunya berdalih ada lahan kosong yang luas di bagian depan perumahan.

"Sekarang, lahan kosong itu sudah jadi apartemen. Dan praktis sudah tidak ada lagi pembangunan kawasan,” imbuh Suyono.

Teddy H. Sungguh, perwakilan warga lainnya menerangkan, keberadaan apartemen itu makin mengaburkan jalan akses keluar-masuk perumahan. Warga menduga, akses masuk yang selama ini dilewati warga adalah milik perumahan Sutorejo Indah dan milik apartemen Grand Dhramahusada Lagoon.

"Jadi kami menumpang. Kalau dua perumahan itu menutup jalannya, lalu Kami harus lewat mana,” tandasnya.

Arif Budi Santoso, SH, kuasa hukum warga menerangkan, permasalahan PSU tidak perlu berlarut-larut jika Pemkot Surabaya mau transparan dan membuka dokumen Rencana Tapak (Site Plan dan Zoning) yang berisi jenis, lokasi dan luasan PSU. Warga sudah berulang kali menanyakan hal ini ke pemkot, terakhir melalui surat tanggal 18 Oktober 2019 lalu, namun hingga kini belum ada respon.
 
"Termasuk soal akses jalan utama perumahan itu pasti ada di site plan, dimana posisinya dan berapa panjang serta lebarnya. Dan mana yang jalan milik perumahan Sutorejo dan milik apartemen. Tapi selama ini site plan terus ditutup-tutupi,” ujar Arif.

Dalam hearing dengan komisi C tersebut, Arif meminta semua dinas terkait maupun pengembang mau buka-bukaan data agar masalahnya segera klir dan warga tidak lagi resah. Terlebih sekarang pengembang juga sudah mulai main lapor polisi terhadap warga yang vokal.

"Kami mohon perlindungan hukum kepada dewan. Dulu ketika warga protes tahun 2010 beberapa orang dilaporkan polisi. Sekarang pun dilaporkan pencemaran nama baik. Padahal,warga ini hanya ingin memperjuangkan haknya yang dilanggar,” kata Arif.

Menanggapi keluhan warga ini, Ketua Komisi C Baktiono mengatakan kalau pembangunan sudah 90 persen sudah seharusnya pengembang menyerahkan PSU ke pemkot. Kalau tidak, katanya, pemkot harus menagih.

"Ini aturan yang ada di Perda. Harus kita tegakkan. Kalau tidak nanti makin banyak pengembang yang terus menunda-nunda penyerahan PSU,” tandasnya.

Warga, lanjut Baktiono, juga tidak boleh dikriminalkan ketika mereka memperjuangkan sesuatu yang menjadi haknya. Yang harus dilakukan, semua duduk bersama mencari solusi terbaik, katanya.

"Apalagi pengembang khan sudah dapat untung banyak, tolong-lah apa yang menjadi kewajibannya dipenuhi. Bukan malah berkonflik dengan warga,” kata Baktiono yang juga Sekretaris DPC PDIP Surabaya ini.

Wakil Ketua Komisi C Aning Rahmawati menambahkan, pemkot harus mengecek apakah dengan beralihya lahan kosong menjadi apartemen tersebut kewajiban pengembang 30 persen sudah tepenuhi.

"Pemkot harus mengecek itu,”katanya

Agar semua klir, Anggota Komisi C Endi Suhaedi mendukung semua pihak terkait dipanggil untuk mencocokkan data dan menguraikan permasalahan ini agar warga makin tidak dirugikan.

Ketua Komisi C yang memimpin rapat akhirnya memutuskan untuk mengundang semua pihak terkait yang ujungnya nanti agar kewajiban penyerahan PSU bisa segera dilakukan.

Perumahan Dharmahusada Mas adalah perumahan di Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Mulyorejo yang dibangun oleh pengembang PT Aneka Bangunan Mulya jaya pada akhir tahun 1990-an silam. Perumahan ini sekarang berada di belakang apartamen Grand Dharmahusada Lagoon yang sedang dalam tahap pembangunan. [mkd]


ikuti terus update berita rmoljatim di google news