Adanya kepala daerah yang menjebloskan rakyatnya ke penjara gara-gara tidak kuat dikritik maupun dihina, tidak mencerminkan sosok pemimpin sejati.
- Fraksi Demokrat DPRD Jatim Apresiasi Kemenangan 3-0 Jakarta Lavani Atas Surabaya Samator , Optimis Juara Proliga 2025
- Demokrat Bawa Narasi Perubahan, Parpol KIM: Kita akan Bicarakan
- DEEP Ingatkan KPU Terkait Keamanan Data Sipol
Demikian disampaikan aktivis antikorupsi, Moh Trijanto pada Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (11/2).
“Pemimpin sejati itu dipilih rakyat, dan harus melindungi rakyatnya. Bukan malah memidanakan rakyatnya yang melakukan kekhilafan kecil yang tidak disengaja, demi melanggengkan nafsu kekuasaannya,” ujar Trijanto.
Menurut Trijanto, jika seorang pemimpin tidak mau dikirik, maka jangan menjadi pemimpin.
“Pemimpin itu harus mau dikritik oleh rakyat. Kalau cuma pencemaran nama baik, langkah awal ya pelaku dipanggil, diajak diskusi, ngopi dan dimaafkan,” tutur Ketua Komite Rakyat Pemberantas Korupsi (KRPK) ini.
Ditambahkannya, tidak ada seorang yang akan menjadi pemimpin selamanya. Saat ini mereka berkuasa, besok mereka akan turun kekuasaan menjadi rakyat. Jadi, jangan salahgunakan kekuasaan dengan sewenang-wenang.
“Kita tidak boleh berusaha menghancurkan karir politik seseorang dengan perkara yang tidak substantif. Ingat hukum karma itu ada, dan tidak semua pemimpin yang tampak bersih itu bersih dari segala bentuk pidana,” tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PPLN New York Bantah Temuan Migrant Care, Data Pemilih Ganda Cuma 1,7 Persen
- Temui Jamaah Thoriqoh, Anies Ajak Relawan Jaga Kesantunan Politik dengan Spirit Tasawuf
- DEEP Temukan Masalah pada Tahapan Coklit Pemilu 2024