Anggota DPRD Jatim, Suli Daim, meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur melakukan pengecekan terhadap alat deteksi tsunami yang sudah lama terpasang di pesisir Jatim.
- Masih Jadi Primadona, 3000 Lebih Wisatawan Nikmati Libur Panjang di THP Kenjeran
- Hore! Bioskop Kembali Beroperasi Mulai Pekan Ini
- Kunjungan Wisman ke Jatim Meningkat 263,11 Persen, Gubernur Khofifah: Bukti Destinasi Wisata Jatim Mendunia
Suli juga menyayangkan pihak BPBD yang tidak memberikan laporan secara berkala mengenai alat-alat tersebut. Pasalnya, kondisi pantai di pesisir selatan Jatim sangat rawan. Ketika terjadi bencana, masyarakat pesisir dikhawatirkan tidak mendapatkan peringatan dini sehingga jumlah korban jiwa yang jatuh banyak.
"Kalau tidak ada upaya dan tindakan cepat, melakukan pemetaan maka apakah alat itu tidak berfungsi ataupun hilang. Saya sampai sekarang belum dapat laporan itu berapa titik yang dipasang deteksi dini," tambahnya.
Diterangkan Suli, alat pendeteksi tsunami yang dipasang di pesisir Jatim adalah bantuan dari pemerintah pusat. Pemprov Jatim memang berkewajiban untuk melakukan kontrol dan mengecek kondisi di lapangan.
"Ini menyangkut tugas dan kewajiban BPBD. Meski itu bantuan dari pusat tetapi tugas BPBD memantau dan dilaporkan. Sampai sekarang sudah seharusnya dilaporkan sehingga masyarakat bisa memantau dan meminimalisir korban," pungkasnya.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Imbauan Bagi Pengunjung Saat Berada di Wisata di Bawah Tebing Curug Lawe
- Bakal Punya Jembatan Gantung Terpanjang, Pariwisata Jabar Siap Bangkit
- Pemkab Luncurkan Paket Wisata Glenbaru, Jelajahi Perkebunan dan Situs Bersejarah di Banyuwangi