Politisi Partai Demokrat Andi Arief heran dengan pandangan mengenai Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. Menurut dia, ada kesan bahwa sebagaian elit menganggap Pilpres curang, disatu sisi Pileg dianggap Jurdil.
- Mardiono Sebut Prabowo Restui Sandiaga Uno Gabung PPP
- Ziarah ke Makam Kiai Langitan, Yusril Teringat Saat Menjadi Menteri Gus Dur
- Desakan Bulog Diaudit, DPR Serahkan Sepenuhnya Ke BPK
Dia berharap, parpol konsisten menyikapi kedua jenis Pemilu itu.
"Saya belum dengar ada komentar dari partai yang lolos PT 4 persen berdasarkan Quick Count yang menolak legislator terpilihnya dilantik karena tidak percaya Bawaslu
dan KPU. Pileg memang beda dengan Pilpres," katanya lagi.
Bagaimana negara harus merespon perbedaan pandangan terhadap kehidupan pileg dan kecurangan pilpres?
"Negara tetap harus adil memperlakukan siapapun yg merasa dicurangi. Protes mereka harus dikawal, bukan digebuk," jelasnya.
"Solusi damai masih ada. Beri kesempatan BPN gunakan haknya menjelaskan dan membuktikan kecurangan. Negara mengawalnya dengan baik ke tempat yang semestinya. Rakyat menunggu hasilnya, pasukan Brimob dan TNI jangan membuat ketegangan," pungkasnya.[bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tahun Baru Islam, Gubernur Khofifah Ajak Move On dari Pandemi Covid-19
- Ridwan Kamil Dianggap Tidak Layak Masuk Skema Cawapres Sekalipun
- Demi Nama Baik KPU, Hasyim Harus Laporkan Hasnaeni si Wanita Emas