Setiap ada konsentrasi massa dalam jumlah pasti akan membawa pengaruh yang panjang. Hal itu dikatakan oleh aktivis 1998 yang saat ini sebagai politisi Partai Demokrat, Andi Arief seperti dikutip dari kantor berita politik RMOL, Rabu (5/12).
"Yang tidak damai saja akan punya pengaruh," ungkapnya.
- Sediakan Wisata Para Turis di Piala Dunia U-20, Pemkot Surabaya Siapkan Wahana Offroad di Tahura Pakal
- TPA Di Banyumas Siap "Disulap" Jadi Wahana Wisata
- Libur Panjang, 66.000 Wisatawan Kunjungi Kebun Binatang Surabaya
Bahkan jauh di atas Revolusi Prancis, Revolusi Bolshevik Rusia, protes gaji dan BBM di Prancis awal 2000, pemberontakan Gwangju 1980 di Korea.
"Lalu kita menutup mata?" ujar Andi.
Reuni 212 pada 2 Desember lalu adalah revolusi diam. Pisau bermata dua, bisa ke Pilpres 2019 bisa juga mengarah pada koreksi total.
"Karena revolusi diam yang tanpa tuntutan, maka konsentrasi massa itu bukan yang terakhir. Pasti akan muncul tuntutan sejatinya entah kapan momentumnya," tutup Andi. [bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pertama Kali, Burni Telong Festival Digelar Virtual
- Wali Kota Eri Kebut Penataan hingga Koneksikan Fasilitas Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel
- Kampung Jawi Jawarai Trisakti Tourism Award