Antisipasi Hoaks Pilkada, Kapolres Bangkalan Imbau Masyarakat Bijak Bermedsos

Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya bersama wartawan RMOLJatim
Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya bersama wartawan RMOLJatim

Menjelang Pilkada serentak 2024, Kapolres Bangkalan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Febri Isman Jaya mengingatkan masyarakat Bangkalan untuk berhati-hati dalam menggunakan media sosial (medsos).


Kata AKBP Febri, meskipun medsos memiliki manfaat positif dalam mempermudah akses informasi dan memperkuat komunikasi, platform ini juga rentan disalahgunakan untuk menyebarkan informasi hoaks atau yang tidak benar. Hal ini berpotensi memicu konflik dan memecah belah masyarakat.

Oleh karena itu, Kapolres menekankan pentingnya kemampuan memilah informasi di dunia maya agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak benar.

Dalam pertemuan dengan Kantor Berita RMOLJatim pada Jumat (1/11), Kapolres menyatakan bahwa dirinya secara aktif memantau arus komunikasi di medsos di Bangkalan menjelang Pilkada.

Ia mengamati bahwa kedua kubu Calon Bupati dan Wakil Bupati telah terlibat dalam perdebatan daring terkait dukungan masing-masing.

"Polres Bangkalan punya Instagram, Twitter, Facebook, selalu menghimbau kepada warga Bangkalan ini bijaklah dalam bermedsos, karena yang di media sosial itu bukan sesuatu yang valid, bisa saja diprovokasi sehingga terpancing untuk melakukan hal-hal yang nyata di lapangan," ujar Kapolres saat diwawancarai di kantornya.

Kapolres menjelaskan bahwa Bangkalan masuk dalam zona merah. Untuk mengantisipasi potensi kerawanan konflik pada pelaksanaan pilkada 2024, Polda Jawa Timur telah menyiapkan pasukan Brimob untuk mendukung pengamanan di wilayah Madura Raya, termasuk Bangkalan.

"Ya, khususnya Madura raya termasuk Bangkalan, juga kita mendapat penambahan personil dari Polda dan apabila dalam eskalasinya nanti kira-kira Bangkalan Ini membutuhkan porsonil tambahan. Maka Polda sudah menyiapkan itu. tinggal kita mintanya berapa. Polda sudah siap," jelasnya.

"Tapi apabila eskalasinya landai dan normal, berarti kita menggunakan sesuai dengan yang sudah diperbantukan oleh Polda untuk Bangkalan. Jadi sesuai eskalasinya. Kalau eskalasinya mungkin bertambah kita akan meminta penambahan personil," imbuh AKBP Febri.

Selain pengamanan ekstra, guna penanggulangan lebih dini potensi kerawanan konflik. Kepolisian juga melaksanakan kegiatan program 'cooling system' yang dilakukan oleh Babinkamtibmas.

Melalui cooling system, kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat ini petugas memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tak mudah terprovokasi isu-isu terkait pilkada yang beredar di tengah masyarakat.

"Jadi misalnya Babinkamtibmas itu memberi imbauan agar tidak saling serang antara dua kubu ini. Tidak saling menjelek-jelekkan. Ya, artinya di pilkada ini dua calon ini adalah orang-orang terbaik Bangkalan," ucapnya.

Kapolres menegaskan bahwa Polri akan terus menjaga netralitas dan keamanan, serta memberikan edukasi kepada masyarakat untuk tidak mudah terpancing hoaks.

"Kita polisi ini berada di garda terdepan masalah pengamanan dan netralitas kita itu dipertaruhkan. Jadi kita ini tidak ikut campur dalam Pilkada, tapi kita hanya mengutamakan pengamanan biar pilkada ini berjalan kondusif," tegas Kapolres.

Ia menambahkan bahwa masyarakat harus kritis terhadap informasi yang beredar di media sosial, dan tidak langsung mempercayai informasi yang belum terverifikasi.

"Jangan sampai masyarakat terpancing dengan isu-isu Pilkada yang akan berakibat berdampak negatif bagi masyarakat. Misalnya, jangan saling menjelek-jelekkan antar kubu. Siapapun yang menang, kita dukung," tambahnya.

Kapolres juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika menemukan informasi yang mengandung unsur SARA atau melanggar aturan kampanye kepada Bawaslu.

"Jika memang itu sudah mengarah tidak sesuai dengan aturan yang berlaku, tidak sesuai dengan aturan perundang-undangan. Ya sampaikan saja. Jangan sampai terlambat," ujarnya.

Kapolres berharap masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga situasi kondusif menjelang Pilkada. Ia juga menyorot pentingnya kolaborasi antara media massa, aparat hukum, dan pemerintah untuk menyampaikan informasi yang positif dan edukatif kepada masyarakat.

"Media massa harus bisa berkolaborasi dengan aparat hukum dengan pemerintah, KPU, bahwa itu untuk menyampaikan berita-berita yang positif dan mengedukasi kepada masyarakat. Jadi kalau bisa ditampilkan itu yang berita-berita yang sejuk dan nyaman," demikian Kapolres.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news