Ribuan mahasiswa akan kembali turun aksi di depan Gedung MPR/DPR beberapa hari kedepan. Aparat keamanan diharapkan tidak ikut cawe-cawe dengan bertindak kekerasan.
- Cegah Inflasi, Pemprov Jatim Diminta Jaga Stabilitas Pangan Di Daerah
- Tidak Terpengaruh HUT Tandingan, Reno Zulkarnaen: Ini Semakin Mensolidkan Kami Bersama AHY
- PAN Tuban Usulkan Lima Nama Maju Calon Presiden 2024
"Kalau memang inginnya ada peningkatan eskalasi dalam waktu dekat ya silahkan saja menyikapi aksi-aksi seperti itu dengan kekerasan, saya kira itu akan memperbesar masalah bagi para penyelenggara negara," ucap Khairul Fahmi seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (21/9).
Karena, lanjut Khairul, aparat keamanan hanya bertugas menjaga situasi dan memfasilitasi aksi agar tidak menjadi liar. Sehingga, ketika aparat melakukan tindakan kekerasan, maka diyakini massa akan semakin banyak.
"Kalau kemudian ikut cawe-cawe dengan melakukan kekerasan dengan alasan-alasan aturan segala macam, saya kira itu sudah mengarah kepada eskalasi atau mempercepat gerakan masa lebih banyak lagi," tegasnya.
Karena kata Khairul, aparat keamanan sedang disoroti lantaran belakangan ini selalu bertindak cenderung represif.
"Karena salah satu yang disoroti akhir-akhir ini kan soal perlakuan aparat keamanan kita yang cenderung berlebihan dan eksesif gitu," pungkasnya.
Belakangan, aksi mahasiswa semakin banyak dilakukan di sejumlah daerah. Aksi mahasiswa menolak sejumlah keputusan DPR dan pemerintah seperti UU KPK, RUU KUHP, RUU Ketenaggakerjaan dan lain-lain. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- S1AP Indonesia Akan Deklarasikan "Anies Siap Menuju Kursi Presiden 2024"
- DCT Segera Ditetapkan, Wali Kota Eri Ingatkan Sanksi Soal Caleg yang Masih Terima APBD Surabaya
- KPK Setor Setengah Miliar Lebih ke Kas Negara, Hasil Pembayaran Pidana Denda Abdul Gafur Cs