. Meningkatnyat elektabilitas petahana Presiden Joko Widodo di
atas rivalnya Prabowo Subianto maupun kandidat capres lain dalam hasil
survei terbaru Indikator ditanggapi senang Ketua DPR yang juga politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo..
- Usai Swab, Seluruh Paslon Pilkada Wajib Isolasi Mandiri
- MK Putuskan Pemilu Sistem Terbuka, Hadi Dediansyah: Paling Ideal Untuk NKRI
- Menteri Fokus Bantu Presiden di Kabinet, Jangan Rangkap Jadi Kepala IKN
"Partai Golkar sudah lama mendeklarasikan Jokowi maju kembali di Pilpres 2019. Besarnya elektabilitas Jokowi saat ini, sebagaimana hasil suvei Indikator, menandakan bahwa Golkar tak salah memberikan dukungan," kata Bamsoet sapaan akrabnya dalam diskusi 'Dinamika Elektoral Jelang Pilpres dan Pileg Serentak 2019' di Jakarta, Kamis (3/5).
Survei nasional Indikator Politik Indonesia (Indikator) merilis tingkat elektabilitas para bakal capres pada Pilpres 2019. Hasilnya, sebanyak 51,9 persen responden memilih Jokowi, dan 19,3 persen memilih Prabowo.
Di bawah Jokowi dan Prabowo, ada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (2,2 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (2 persen), Gatot Nurmantyo (1,7 persen) dan Jusuf Kalla (1 persen). Sisanya di bawah 1 persen dan yang tidak menjawab 12,7 persen.
Survei Indikator juga memotret kepuasan atas kinerja Jokowi sebagai Presiden. Sebanyak 71 persen menyatakan puas, 27,3 persen tidak puas, dan sisanya 1,5 persen tidak menjawab. Dalam survei itu terungkap pula bahwa 72,5 persen responden merasa yakin atas kepemimpinan Jokowi, 20,9 menyatakan tidak yakin, dan sisanya 6,6 persen tidak menjawab.
Melihat hasil survei Indikator tersebut, Bamsoet mengatakan pilihan Golkar untuk mengusung Jokowi pada Pilpres mendatang sudah tepat.
"Pilihan Golkar selaras dengan keinginan masyarakat Indonesia agar Jokowi bisa dua periode memimpin negeri ini," pungkasnya. [dzk]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- TKN Prabowo-Gibran Sesalkan Ada Logistik Pemilu Tak Dikawal
- AHY Sebut Ada Yang Berusaha Memecah Belah Hubungan Baik SBY Dan Jokowi
- Pertamina Rugi 11 T, Peran Ahok Dipertanyakan