Meletusnya kerusuhan 21-22 Mei 2019 lalu yang menimbulkan korban jiwa, disesalkan sejumlah pihak.
- Mahdi Perjuangankan Nasib Petani Tembakau Probolinggo Agar Harga Tetap Mahal
- Hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemilukada di Kota Madiun Jadi Kontribusi Positif
- Reses di Surabaya, Blegur Prijanggono Soroti Pendangkalan Sungai Dan UMKM Yang Terpuruk Akibat Pandemi
"Kami juga mengutuk keras aktor intelektual yang telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa," kata Wakil Ketua Banser Kota Kediri M. Kholik, Sabtu (24/5).
Gus Kholik memaparkan, Banser sebagai perwakilan pemuda Indonesia pihaknya menghargai perbedaan pendapat menyikapi hasil penghitungan KPU.
"Selama masih dalam bingkai konstitusional. Karena itu kami pun juga menghormati sikap kawan-kawan yang melakukan aksi menyampaikan pendapat di Bawaslu. Sebaliknya Banser Kota Kediri sangat mengecam keras pelaku intelektual atau provokator yang diduga sengaja memanfaatkan momonet penetapan hasil pilpres untuk berbuat rusuh,†ujarnya.
Pihaknya percaya dan mendukung sepenuhnya langkah-langkah Polri dan TNI dalam mengendalikan situasi kamtibmas di masyarakat.
Dia berharap Polri mengungkap dan menangkap aktor intelektual di balik rentetan kerusuhan yang terjadi beberapa hari lalu.
Di samping itu, ia juga menghimbau kepada masyarakat kota Kediri untuk tidak mudah terprovokasi, terpancing dengan berita hoax yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.[ndik/aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jadi Sentral Pemberitaan, Khofifah Masuk Daftar Perempuan Terpopuler di Indonesia
- Punya Kans Jadi Cawapres, Ridwan Kamil Dinilai Tahu Diri
- Demokrat Nyodok ke Posisi 4 Besar, Potret Apresiasi Publik dan Bukti Kualitas Mas Ketum