Menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memasangkan nama Ketua Umumnya, Abdul Muhaimin Iskandar dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
- KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden Dan Wapres RI, Gus Fawait: Kemenangan Rakyat Indonesia
- Jelang Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres 2024, Khofifah : Insya Allah Prabowo-Gibran Menang
- Elektabilitas Anwar Sadad Sebagai Cagub Jatim Tembus 9%, ARCI Beberkan Faktornya
Wakil Bendahara Umum DPP PKB, Nasim Khan menjelaskan, pihaknya memiliki parameter tertentu dalam memasangkan Ketua Umum PKB yang kerap disapa Cak Imin itu dengan tokoh lain, untuk bisa menjadi capres yang sesuai keinginan masyarakat.
"Dalam beberapa survei (Cak Imin dan Anies) selalu masuk lima besar nasional. Akar rumputnya nyata, solid dan kelompok pemilihnya berbeda," ujar Nasim di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (21/6).
Melihat konstituen yang berbeda dari kedua tokoh tersebut, PKB memandang itu sebagai satu kelebihan yang bisa dikolaborasikan dalam memenangkan Pilpres 2024.
"Nah mereka jadi bisa saling melengkapi, Cak Imin mewakili organisasi Islam terbesar di Indonesia, Cak Imin ini Panglima Santri, beliau ini Representasi NU (Nahdhatul Ulama)," jelas Nasim.
"Kalau Bang Anies kan banyak dari kalangan Muhammadiyah, dan organisasi Islam lain juga sangat menginginkannya, mereka juga dekat dan bersahabat dengan para tokoh agama lain," sambung Anggota Komisi VI DPR RI ini.
Selain itu, Nasim mengungkapkan bahwa kalangan santri, kiai, ulama dan masyarakat pedesaan juga terus mendesak Cak Imin maju sebagai calon presiden di tahun 2024. Hal tersebut karena sosok pimpinan MPR itu dianggap sebagai tokoh yang saat ini bisa merepresentasikan politik Nahdlatul Ulama (NU).
"Warga NU baik yang struktural maupun yang kultural pasti akan memberikan amanah suaranya ke tokoh yang dianggap sebagai representasi NU," tuturnya.
Menurut Nasim, suara warga NU sangat menentukan kemenangan di Pilpres mendatang, karena, hampir 100 juta jumlahnya. Ia menyebutkan, kalangan santri jumlahnya kurang lebih 15 Jutaan, dan pemuka agama NU lebih kurang 1 Juta.
"Selain itu, ada Pondok Pesantren kurang lebih 35 ribu pesantren yang tersebar diseluruh Indonesia. Kami yakin pasangan ini bisa menyatukan suara ummat dan bangsa. Insyaallah rakyat solid mendukung Cak Imin- Bang Anies," katanya.
Lebih lanjut, Nasim menilai Pasangan Cak Imin-Anies merupakan figur muda yang bisa diterima semua kalangan, mulai dari kelompok religius atau nasionalis, generasi senior, milenial atau pun baby boomer, masyarakat pedesaan maupun perkotaan, pelaku usaha dan para pekerja.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Respon Cak Imin soal Rencana Pemberian Gelar Pahlawan Soeharto: Kita Pasrah!
- Cak Imin: Kasus Penembakan PMI di Malaysia Harus Diusut Tuntas
- Punya Urusan Rahasia, Anies-Ahok Makin Mesra