Adanya survei Litbang Kompas Rabu (20/3), membuat kubu Calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin panik luar biasa.
- Pacu Semangat, Puan Maharani Kumpulkan Relawan Ganjar-Mahfud Se-Jatim di Surabaya
- IPW Tidak Sepakat Polri di Bawah Mendagri, Sebab Menteri Jabatan Politis
- Demokrat Dijegal, AHY: Penguasa Pakai Instrumen Hukum untuk Menghabisi Lawan-lawannya, Ini Berbahaya!
"Setelah hasil survei itu bocor ke publik, di grup WA beredar kabar sejumlah orang yang dekat Presiden Jokowi langsung bergerak untuk mengumpulkan para pengusaha keturunan Tionghoa. Mereka secara demonstratif dikabarkan akan mendeklarasikan dukungan 10.000 pengusaha kepada Jokowi-Maruf dengan mengerahkan karyawan di perusahaannya masing-masing,†ujar Lieus.
Namun, tambah Lieus, apapun yang akan dilakukan para pengusaha itu, tak akan banyak pengaruhnya bagi rakyat.
"Rakyat sudah tahu siapa capres yang terbaik untuk masa depan negeri ini. Sebaliknya, gerakan para pengusaha itu justru semakin menunjukkan kepanikan dan ketakutan mereka jika Jokowi kalah. Kamsia Pak Jokowi, cukup satu periode aja lah," demikian Lieus.
Sebelumnya survei yang dilaksanakan Litbang Kompas pada 22 Februari 2019-5 Maret 2019. Survei menunjukkan jarak elektabilitas antara pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Joko Widodo-Maruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, semakin tipis.
Disebutkan elektabilitas Jokowi-Maruf berada di angka 49,2 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 37,4 persen. Sedangkan 13,4 persen responden menyatakan rahasia.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sekjen Gerindra Enggan Spekulasi Soal Prabowo-Puan untuk Pilpres 2024
- Mantapkan Dukungan Menangkan Ganjar-Mahfud, Forum Silaturrahim Gus dan Kyai Jatim Kunjungi Ponpes Bi'rul Ulum Sidoarjo
- Sukses Di Pileg 2024, PKB Utamakan Kader Internal Di Pilgub Jatim