Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) menyatakan sikap menolak bertemu Presiden Joko Widodo.
- Pembantu Jokowi Anggap Gatot Dkk Ganggu Stabilitas Politik, PKS: Kasihan Pak Jokowi!
- Kelompok Tidak Murni Dituding Dalam "Jokowi End Game", Mahfud MD Menambah Kegundahan Hati Rakyat
- Demi Cegah Perpecahan, Lieus Sungkharisma Dukung Langkah KNPI Laporkan Abu Janda
"Dilaksanakan secara terbuka dan dapat disaksikan langsung oleh publik melalui kanal televisi nasional," kata Koordinator Pusat Aliansi BEM-SI, Muhammad Nurdiyansyah dalam keterangnnya seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
Menurutnya, pertemuan tersebut harus menjamin bahwa nantinya akan ada kebijakan yang konkret demi terwujudnya tatanan masyarakat yang lebih baik.
Jelas Nurdiyansyah menambahkan, pihaknya merasa tuntutan yang diajukan telah tersampaikan secara jelas di berbagai aksi dan juga jalur media. Sehingga sejatinya yang dibutuhkan bukanlah sebuah pertemuan yang penuh negosiasi, melainkan sikap tegas Presiden terhadap tuntutan mahasiswa.
"Secara sederhana, tuntutan kami tak pernah tertuju pada pertemuan, melainkan tujuan kami adalah Bapak Presiden memenuhi tuntutan," ungkapnya.
Gelombang aksi mahasiswa di berbagai daerah terjadi beberapa hari ini. Pada intinya, aksi-kasi itu menolak peraturan yang tidak sesuai dengan amanat reformasi. Seperti, UU KPK hasil revisi dan RUU KUHP.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bapaslon Jalur Perseorangan Resmi Mendaftar ke KPU Jember
- Presiden Jokowi: Beli Pupuk Cukup Pakai KTP
- Said Abdullah: PDI Perjuangan Akan Terdepan dalam Membela Anak Yatim