Pemprov DKI Jakarta ikut mengantisipasi gerakan massa saat pengumuman Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019 22 Mei 2019 mendatang di Gedung KPU di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat.
- Peran Perempuan Untuk Pembangunan Harus Ditingkatkan
- Gema Ramadan PD AMPG Jatim Berbagi Kebahagiaan dengan Anak Yatim
- Halal Bihalal dan Pelantikan DPC Se-Kota Madiun, Ketua DPW PKS Beri Apresiasi Pembangunan Kota
Dalam surat bernomor 52/SE/2019 yang dikeluarkan pada Kamis (17/5) itu, Pemprov DKI meminta rumah sakit untuk bersiap menghadapi semua kemungkinan yang bakal terjadi.
Berikut isi surat edaran Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti:
1. Mempersiapkan rumah sakit untuk menerima pasien rujukan terkait kegiatan tersebut di atas.
2. Pembiayaan pasien dengan skema pembiayaan BPJS Kesehatan, bila tidak dijamin oleh BPJS Kesehatan dapat ditagihkan kepada Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
3. Setiap rumah sakit membuat laporan kegiatan secara online dan manual.
Diketahui, eskalasi politik nasional kian memanas jelang pengumuman dan penetapan hasil Pemilu Serentak 2019 oleh KPU RI.
Kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bahkan telah secara terbuka menolak hasil penghitungan suara KPU RI. Sejumlah elite di kubu Prabowo terus menyuarakan gerakan massa atau people power.
Sebelumnya, Prabowo juga menyatakan penolakan terhadap perhitungan resmi yang dilakukan oleh KPU karena dinilai penuh kecurangan.
Sebaliknya, Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi mengklaim mereka memenangi Pilpres 2019 dengan perolehan suara 54,24 persen dan Jokowi-Maruf Amin 44,14 persen.
Meski mengklaim ada kecurangan, namun kubu Prabowo mengaku tidak akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ratusan Dokter Residen Berhenti Rawat Pasien Covid-19, MPR: Lho Kok Bisa? Bukankah Presiden Sudah Janji Beri Bonus
- Gus Athoillah Optimis Pasangan AMIN Bisa Menang 70 Persen di Jombang
- Marwan Batubara: Pembunuhan Laskar FPI Bukan Insidentil, Tapi Direncanakan