Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerima bantuan 2 unit mobil laboratorium dan alat kesehatan (alkes) dari Badan Intelijen Negara (BIN).
- Faisol Riza Bakal Perjuangkan Nasib Sekolah Swasta di Probolinggo
- Gandeng BPN, Wabup Subandi Turun Tangan Atasi Kisruh PTSL Desa Sidokepung Sidoarjo
- BRI dan Pemkab Lamongan Kolaborasi Peduli Lingkungan
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara, Komjen. Pol. Drs. Bambang Sunarwibowo kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Balai Kota Surabaya, Jumat (29/5).
Dalam kesempatan itu, dengan penuh haru Wali Kota Risma berterima kasih sedalam-dalamnya kepada semua jajaran BIN atas dukungan dan bantuannya.
Sebelumnya, ia tidak mengira bahwa bantuan yang diberikan kepada pemkot selengkap dan sebanyak ini.
“Gusti Allah yang balas. Saya benar-benar berterima kasih. Terus terang selama ini hasil swab paling cepat keluar satu minggu,” kata Risma dikutip Kantor Berita RMOLJatim mengawali sambutannya.
Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya menjelaskan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan peletakan alat atau mobil laboratorium.
Rencananya, akan diletakkan di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya. Sebab, dibutuhkan ruangan khusus untuk mengoperasikan laboratorium tersebut.
“Kita akan rundingkan hari ini pemasangannya, karena ruangannya harus khusus," terangnya.
Menurutnya, laboratorium tersebut teramat membantu dalam memutus mata rantai penyebaran Covi-19 yang ada di Kota Surabaya.
Pasalnya, dalam sehari, kapasitas laboratorim tersebut bisa mencapai sekitar 500, sehingga dapat mempercepat dalam mendapatkan hasil.
“Nah, dari situ tentunya bisa lebih mempercepat antisipasi juga,” ujar dia.
Wali kota yang menjabat sebagai Presiden UCLG Aspac ini pum merinci bantuan apa saja yang diterimanya dari BIN.
Di antaranya, yakni Real Time PCR 2 unit, Reagent PCR 5000 test, VTM (Virus Transport Media) 5000 unit, Laminar Airflow Cabinet I unit, PCR Box 1 unit, Vortex 2 unit, Mini Centrifuge My SPIN 12 Mini Centrifuge 3 unit, Refrigerator 2-8° C 1 unit, Freezer -20° C 1 unit, Mikropipette Set 3 unit, Bio Safety Cabinet 2 unit, Automatice Extraction Machine + Biotecon 2 unit, Refrigerated Centrifuge 1 unit, Autoclave 1 unit, Thermal Mixer 1 unit, Thermal Block 1 unit, Oven, 1 unit, dan Freezer -80° C 1 unit.
“Serta 8.000 alat pelindung diri (APD). Kalau tidak percaya ayo kita buka kardusnya. Itu ada isinya bukan kosongan,” ungkapnya dengan wajah sumringah.
Ia pun memastikan bantuan APD itu langsung ditata dan didistribusikan kepada beberapa rumah sakit.
Baik yang rujukan Covid-19 maupun non rujukan.
“Langsung saya bagikan APD. Karena ini nyawanya mereka (tim medis) berapapun jumlahnya,” urainya.
Di kesempatan yang sama, Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara Komjen Pol. Drs. Bambang Sunarwibowo mengatakan, atas perintah Kepala BIN, ia berusaha untuk mengambil langkah cepat dalam pelacakan, pemetaan, serta langkah-langkah dalam memutus pademi global.
“Di antaranya dengan menghadirkan laboratorium, alat rapid test, swab, APD, maupun alat pendukung lainnya,” kata Bambang sapaan akrab Bambang Sunarwibowo.
Menurut dia, di kondisi saat ini setiap individu memilki peran penting serta kontribusi dalam menambah atau mengurangi angka dari penyebaran Covid-19.
Oleh karenanya, ia berharap warga juga tetap dispilin dan menerapkan protokol-protokol kesehatan.
“Jika tadi sudah berlangsung di Siola rapid test massal hasilnya 40 persen warga reaktif,” jelasnya.
Namun begitu, pihaknya juga berharap, berbagai bantuan yang telah dikirim itu, dapat segera dimanfaatkan Pemkot Surabaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Pahlawan.
"Setelah ini dapat dikembangkan untuk membantu mengurangi angka penyebaran,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Amartha Merangkul 13 Ribu UMKM di Banyuwangi, Termasuk Penenun dan Pelaku Usaha Seni
- 3.000 Orang ke Banyuwangi untuk Kejurnas, ISSI: Layak Disebut Sentra Balap Sepeda
- Gubernur Khofifah Luncurkan Layanan Samsat Kampus, Inovasi Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Lebih Dekat dan Mudah