PT. Pelni akhirnya meminta maaf atas kegaduhan kegiatan kajian jelang Ramadhan yang dilakukan oleh Badan Kerohanian Islam (Bakis) Pelni, hingga berujung pencopotan salah satu pejabat di perusahaan pelat merah tersebut.
- Bantu Ekonomi Terdampak Covid-19, Legislator Ini Ajak Gerakan Tolong Tetangga
- Ramai Gerakan Civitas Akademika Kritik Jokowi untuk Siapa?
- Muhammadiyah Diancam, Maneger: Pernyataan Tak Pantas dari Peneliti, Itu Barbar
Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni, Opik Taufik mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan tindak lanjut atas peristiwa tersebut secara serius dan objektif dengan berpedoman pada nilai Pancasila.
“Kami telah melakukan klarifikasi kepada pihak-pihak yang terkait langsung. Kami sekaligus meminta maaf kepada segenap stakehoder, dan masyarakat atas kegaduhan yang terjadi,” ucap Opik, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, saat memberikan keterangan kepada wartawan, Minggu (11/4).
Pihaknya menyampaikan bahwa PT Pelni berencana menggelar kegiatan dalam rangka menyemarakkan bulan suci Ramadhan, namun hal itu dibatalkan lantaran tidak memenuhi ketentuan yang berlaku di perusahaan.
“Setelah dilakukan klarifikasi kepada penyelenggara kegiatan kami mendapati terdapat kealpaan untuk melakukan komunikasi dan sebagaimana yang biasa dilakukan seperti tahun-tahun sebelumnya,” katanya.
Bakis Pełni, kata Opik, merupakan badan keagamaan Islam di bawar perusahaan yang memfasilitasi pegawai muslim untuk melakukan kegiatan Rohani seperti kegiatan Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, pengajian serta menyalurkan zakat dan infaq para pegawai PT Pelni.
Komisaris Independen PT Pelni Kristia Budiyarto memberi penjelasan mengenai peredaran poster kegiatan kajian Ramadhan online yang diisi beberapa tokoh agama. Kata Dede, sapaan akrabnya, dewan direksi Pelni belum memberi izin pembicara yang didatangkan pada acara itu, sehingga acara tersebut dibatalkan.
"Direksi sampai saat ini belum mendapat info pembicara yang akan diundang dalam kegiatan Ramadhan," katanya.
Sehubungan dengan hal tersebut, Pelni akhirnya memutuskan untuk meniadakan kegiatan ceramah dalam kegiatan Ramadhan. Sementara buntut dari pembatalan ini, ada pejabat yang dimutasi dari jabatannya ke posisi lain.
"Sementara ini yang dimutasi level supervisor dan dibebastugaskan sebagai VP," ujarnya.
"Ini pelajaran sekaligus warning kepada seluruh BUMN, jangan segan-segan mencopot ataupun memecat pegawainya yang terlibat radikalisme. Jangan beri ruang sedikit pun, berangus," tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PDIP Pastikan Gibran Dukung Ganjar
- Bambang Pacul Jamin Capres Pilihan Megawati dan Jokowi Tidak Akan Berbeda
- Din Syamsuddin Nilai Konsep Tionghoa Identik dengan Wasathiyah