Bupati Banyuwangi Minta Masyarakat Siapkan Ruang Isolasi dan Sumbang Beras Di Tengah Pandemi Covid-19

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meminta masyarakat untuk berpartisipasi dalam menghadapi tengah pandemi virus Corona atau Covid-19.


Imbauan itu tersiar melalui rekaman suara yang beredar di grup Whatsapp (WA) yang merupakan imbauan kepada satker, (dinas-dinas) SKPD dan camat.

Dalam rekaman yang juga diterima Kantor Berita RMOLJatim, Senin (30/3), Bupati Anas berharap di setiap perumahan dan desa ada ruang isolasi. Dia juga meminta sekolah-sekolah untuk gotong royong mengumpulkan beras.

Dalam rekaman tersebut, Bupati Anas mencontohkan bahwa di salah satu perumahan di Bekasi ada perumahan yang menyiapkan dua ruang isolasi begitu ada tiga warganya terkena Covid-19 wajib diisolasi.  Harapannya, di Banyuwangi ada yang turut menyiapkan ruang isolasi.

Ia menyampaikan, bagi para Camat dan SKPD yang mungkin ada di perumahan tertentu bisa menginisisasi hal tersebut.

Dan kepada kepala SKPD dan Camat yang sudah siap, misalnya ruang isolasi, Bupati Anas akan datang ke lokasi untuk ditinjau dan kemudian disampaikan pada rakyat bahwa ini model gotong royong yang bagus.

“Bila model ini siap, nantinya, Camat bisa melaporkan, Kepala SKPD juga bisa laporkan dan yang awal tiga pertama akan ditinjau. Saya ingin Banyuwangi bisa menjadi pelopor gotong royong penanganan Covid-19. Maka saya minta setiap desa minimal ada dua rumah kosong yang disiapkan menjadi tempat isolasi dan setiap perumahan kita wajibkan punya ruang isolasi,” jelas Anas.

Selain itu, Bupati Anas juga meminta sekolah-sekolah bergotong royong. Ia beralasan dampak social distancing terdampak bagi mereka yang berpenghasilan harian. Sementara seperti PNS dan guru, gajinya tetap dan tidak terdampak. Oleh karena itu setiap sekolah diminta ada gotong royong menyiapkan beras.

“Saya semalam telah melakukan kontak dengan kepala sekolah, Rifaidi dan telah berkoordinasi dengan kepala desanya. Mereka telah dapat empat kuintal di satu sekolah, baru sampai hari ini,” terangnya.

Menurutnya, bila setiap sekolah bisa ada tiga sampai 10 kuintal tentu hal itu akan bagus untuk membantu gotong royong dan dana talangan yang disiapkan untuk jaring pengaman sosial.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news