Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar mengusulkan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024 untuk diundur satu atau dua tahun dari jadwal yang sejatinya akan digelar 14 Februari 2024.
- Hadiri Muktamar Muhammadiyah, Puan Maharani: Stadion Manahan Penuh, Luar Biasa Semangatnya
- Emil Dardak, Cucu Kiai NU di Mataraman Yang Ditunjuk Pimpin Demokrat Jatim
- Bakar Semangat Puluhan Ribu Relawan, Gus Sadad: Seluruh Rakyat Ingin Prabowo Presiden
Usulan itu disampaikan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin kepada wartawan Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/2) dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
Usulan agar Pemilu Serentak 2024 ditunda muncul setelah menerima masukan dari kalangan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pengusaha dan analis ekonomi.
Salah satu masukan yang disampaikan, kata Cak Imin, adalah momentum perbaikan ekonomi yang dua tahun belakangan jalan di tempat akibat pandemi Covid-19.
“Mereka menyatakan bahwa 2022-2023 akan ada tren momentum-momentum perbaikan yang dahsyat dan akan ada peluang untuk bangkit lebih baik dibanding negara-negara mana pun,” kata Cak Imin.
Selain dari pengusaha, Cak Imin juga mendasarkan usulannya pada hasil kunjungannya dari berbagai daerah. Di mana setelah mengalami masa dua tahun, Cak Imin menyebut bisa terjadi inefficient dan stagnasi kegiatan sosial politik, ekonomi masyarakat dan yang paling terpukul adalah UMKM.
“UMKM mengalami masa sulit, ekonomi, sosial, pendidikan dan politik juga mengalami stagnasi 2 tahun. Dari kunjungan saya ke daerah dan melihat prospek yang sangat positif ke depan ini, momentum ini tidak boleh diabaikan,” bebernya.
Sehingga, lanjut Cak Imin, dengan ditundanya Pemilu Serentak 2024, diharapkan momentum pemulihan kondisi itu dapat dimaksimalkan. “Momentum yang baik-baik ini ke depan tidak boleh diabaikan,”ujarnya.
Menurutnya, waktu penundaan pemilu satu atau dua tahun itu sedianya dijadikan momentum perbaikan ekonomi hingga potensi freeze (pembekuan) untuk mengganti stagnansi masa pandemi.
Sebab, sambungnya, pemilu biasanya terjadi beberapa kondisi, antara lain para pelaku ekonomi melakukan pembekuan, atau wait and see and stop agresifitas ekonomi saat pemilu. Lalu, transisi kekuasaan dan pemerintahan itu biasanya mengakibatkan situasi ekonomi tidak menentu.
"Sehingga mengganggu suasana momentum yang sangat bagus apalagi pasca G20 ini," tuturnya.
Selain itu, masih kata Wakil Ketua DPR RI ini, pemilu juga dikawatirkan ada eksploitasi ancaman konflik. Meskipun, ia sangat berharap ancaman konflik itu tidak terjadi.
"Oleh karena itu dari seluruh masukan itu saya mengusulkan Pemilu 2024 ditunda satu atau dua tahun. Moga-moga usulan saya nanti, saya sampaikan ke teman-teman pimpinan-pimpinan partai, saya usulkan ke Pak Presiden," tuturnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Saatnya Tenaga Honorer Disejahterakan
- Faktor X yang Membuat PDIP Selalu Menang di Pilkada Surabaya
- Kemenkeu Bandingkan Rasio Utang Dengan Negara Besar, Andri Arief: Jelaskan Juga Kemampuan Bayar Dan Kondisi Masyarakat