CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon, melabeli mata uang digital bitcoin sebagai sesuatu yang tidak berharga.
- Industri Bakal Kewalahan, Kemenperin Berharap Program Gas Murah Tetap Dilanjutkan
- BTN Diminta Bersinergi untuk Perluas Ekosistem Perumahan
- Di Acara Gelar Buah Nusantara, Bank BTN Bagikan Paket Buah untuk Tenaga Kesehatan
Selama pertemuan puncak virtual, Dimon berbagi pandangan pribadinya tentang mata uang digital. Meskipun ia bukan penggemar bitcoin, dia mengatakan tidak akan menghalangi transaksi yang sah.
"Saya pribadi berpikir Bitcoin tidak berharga, tetapi saya tidak ingin menjadi juru bicara," kata Dimon, seperti dikutip dari 9News, Selasa (13/10).
"Klien kami adalah orang dewasa, mereka tidak setuju. Itulah yang membuat pasar. Jika mereka menginginkan akses untuk membeli dan menjual Bitcoin kami dapat memberi mereka akses yang sah dan sebersih mungkin," ujarnya.
JPMorgan Chase sendiri tidak memiliki Bitcoin, dan Dimon memprediksi bahwa mata uang tersebut akan menghadapi regulasi ekstrim setelah mendapatkan legitimasi.
Bitcoin telah melonjak secara radikal selama pandemi Covid-19 sepanjang tahun 2020 dan 2021.
Satu Bitcoin saat ini bernilai lebih dari 56.401 dolar AS, setelah pulih dari level terendah 2021 hanya di atas 29.376 dolar AS.
Cryptocurrency melakukan kebangkitan selama pandemi Covid-19, ketika banyak yang berinvestasi dalam cryptocurrency karena tidak memiliki hubungan dengan ekonomi atau negara yang terpusat.
Saat ini bitcoin bahkan telag menjadi alat pembayaran yang sah di El Salvador, dan menurut analis pasar eToro Simon Peters, Brasil mungkin menjadi yang berikutnya.
"Brasil akan segera mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, mengikuti jejak El Salvador," kata Peters.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kolaborasi Lintas Industri, PINTU dan Mangkokku Hadirkan “Paket Cuan” Berhadiah Bitcoin
- Periksa Vendor BPJS Kesehatan, Polisi Usut Kebocoran Data Pribadi WNI
- Selain Menunggu Verifikasi BPJS, BSSN Telusuri Bocornya Data Kependudukan ke Bitcoin