Peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdusalam menilai, kurangnya persepsi generasi milenial kepada Partai Demokrat disebabkan berbagai macam faktor eksternal.
- Rumah Milenial Apresiasi Kapolri Terbitkan Telegram Cegah Oknum Polisi Pelanggar Aturan
- Gerindra Buka Pintu bagi SBY Masuk Tim Pemenangan Prabowo
- Masinton Pasaribu: PDIP Tetap Dengan Trah Bung Karno
"Sebagaimana saya jelaskan kemaren variabel yg memengaruhi itu kompleks dan tidak tunggal. Ada faktor makro, ada faktor meso dan ada faktor mikro. Semua turut memberi kontribusi atas respons milenial terhadap partai Demokrat," kata Surokim kepada Kantor Berita RMOLJatim, Kamis, (15/4).
Surokim menilai, tudingan kepada Plt Ketua Demokrat Jatim Emil Dardak tidak optimal, sehingga suara generasi milenial rendah tidak sepenuhnya benar.
"Mas Emil menurut saya bukan penyebab utama. Situasi jakarta yang membuat Demokrat dianggap gaduh oleh para milenial," tandasnya.
"Menyalahkan mas Emil sebagai penyebab hal itu tentu saja tidak bijak dan terlalu menyederhanakan masalah apalagi posisi beliau juga plt. Jadi menurut saya mas Emil bukan faktor pengaruh utama," tambahnya.
Meski demikian, dikatakan Surokim, data survey tersebut harus menjadi acuan bagi Emil Dardak untuk lebih giat lagi menggaet suara generasi milenial.
"Melihat fakta itu menurut saya harus bisa menjadi pelecut bagi mas Emil sebagai plt ketua DPD agar bisa lebih optimal membangun komunikasi kepada milenial Jatim, sehingga mengkonversi keunggulann dirinya sebagai milenial kepada partai," pungkasnya.
Dari hasil survey yang dilakukan oleh Surabaya Survey Centre (SSC) pada bulan Maret 2021, partai berlambang mercy, sebagai partai top of mind pilihan kalangan mellennials Jatim hanya mendapatkan dukungan 4,2 persen. Angka ini jauh dibawah PDI Perjuangan 22,9 persen, PKB 9,5 persen serta Partai Gerindra dengan perolehan 5,8 persen.
Bahkan secara elektabilitas partai, dukungan kaum millennial ke partai Demokrat juga masih berada di peringkat empat dengan angka 6,9 persen. Masih dibawah PDI Perjuangan dengan angka 26,7, PKB dengan angka 16,3 dan Partai Gerindra dengan angka 9,5 persen.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bawaslu Kota Madiun Gelar Sosialisasi Norma Baru di PKPU bagi Saksi Parpol Pemilu 2024
- Dukung Program Kedaulatan Pangan, Sebanyak 41 P3-TGAI Dibangun di Bondowoso
- Kantongi Rekom Demokrat, PSI dan PPP, Gus Fawait Makin Mantap Melangkah Di Pilkada Jember