Pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon yang menyebut Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono terlalu bawa perasaan (baper) menulai polemik. Khususnya, terkait perundungan yang dilakukan oleh warganet terhadap putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) setelah bertemu Presiden Joko Widodo.
- AHY Sebut Jawa Timur Rumah Demokrat dan Ajak Masyarakat Dukung Prabowo-Gibran
- Pemprov Jatim Raih Dua Penghargaan Terbaik Pertama dari LAN RI
- Hasil PRC-PPI: Prabowo Terlempar dari Lima Besar
"Fadli Zon mungkin pasca pencoblosan 17 April kurang ikuti media sosial," ujar Renanda kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (29/5).
Renanda menyebut Presiden Jokowi mengundang AHY sebagai individu dan tidak sebagai representasi Partai Demokrat. Tidak etis juga warga negara menolak undangan dari presiden.
"Bahwa AHY diundang tidak sebagai pimpinan Partai Demokrat dan tidak etis menolak undangan pimpinan negara," jelasnya.
SBY mengatakan bahwa AHY yang juga Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat kerap di-bully setelah melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).[bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jika Jabatan Presiden Bisa Tiga Periode, Bakal Tersaji El Clasico SBY Vs Jokowi
- Bertemu dengan Relawan, Jokowi Dinilai Gagal Paham soal Fungsi Istana Negara
- Airlangga Hartarto Diprediksi jadi Capres Terkuat dari KIB