Dari buku-buku bekas yang dijual di toko buku Kampung Ilmu Surabaya, masih ada yang dijual dengan harga jutaan rupiah.
- Viral Video Kantor Layanan Publik Kosong Pada Jam Kerja, LBHAM Minta Bupati Jombang Beri Sanksi
- Tetapkan UMP Jatim Tahun 2024 Naik 6,13 Persen, Gubernur Khofifah : Formula Perhitungan Berdasar Variable Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi dan Indeks Tertentu Sesuai Regulasi
- BAZNAS Gresik Konsen Atasi Persoalan Masyarakat Kurang Gizi
Meski tidak terjual tiap hari, setidaknya masih bisa laku. Buku itu tak lain adalah buku karya-karya mantan presiden RI, Ir Soekarno.
"Jadi, kalau buku-buku karya Soekarno hanya saya yang jual di sini. Harganya memang mahal, bisa satu juta rupiah. Karena memang ori. Kalau bajakan, nggak ada." kata Makrus, penjual buku karya Soekarno, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu, (3/4).
Buku karya Soekarno yang dijual diantaranya berjudul Di Bawah Bendara Revolusi yang dijual Rp 1,2 juta. Buku setebal 2000 tersebut merupakan cetakan ketiga yang diterbiktkan pada tahun 1964. Bukan hanya itu. Makrus juga menjual buku karya Soekarno dengan harga yang sama seperti berjudul Ampera, Amanat Penderitaan Rakyat.
Dua buku tersebut memang sudah tidak nampak baru. Selain sampulnya yang sudah rusak dimakan usia, warna coklat kertasnya sudah kelihatan menua. Meski demikian, isinya masih bisa dibaca.
Makrus mengatakan, buku karya Soekarno memang jarang dicari orang-orang umum. Biasanya, hanya orang orang tertentu seperti sejarawan, atau kolektor buku, atau politikus yang membelinya. Sengaja dijual mahal, lantaran nilai sejarah bukunya yang tinggi.
Bahkan, kata Makrus, anak Soekarno yang bernama Guruh Soekarno Putra, pernah membeli buku dari Makrus, yang dijual seharga 1,4 juta rupiah pada tahun 2004.
"Tertentu aja yang cari buku Soekarno. Lakunya kadang sebulan sekali. Kadang sampai dua bulan nggak laku. Tapi, kalau laku, hasilnya ya lumayan." lanjut Makrus.
Makrus sendiri mengaku susah untuk mendapatkan buku-buku karya Soekarno. Biasanya ia mendapatkan buku-buku karya Soekarno dari orang per orang secara pribadi, bukan kumpulan atau komunitas.
"Kalau buku karya Soekarno yang saya jual habis, saya berburu lagi. Agak susah, tapi kalau dapat, pasti laku dijual kembali apapun kondisinya. Yang penting masih bisa dibaca." kata Makrus.
Makrus sebenarnya bukan pengagum Soekarno secara mutlak. Tapi, ia menyadari bahwa benda-benda yang berkaitan dengan Soekarno mempunyai nilai sejarah yang tinggi.
Itu sebab, selain menjual buku-buku karya Soekarno, ia juga menjual lukisan lukisan lama yang masih berkaitan dengan Soekarno.
Sementara salah satu pengunjung Wisata Kampung Ilmu, Andrian, mengaku takjub melihat buku berjudul Di Bawah Bendera Revolusi saat mampir di stand milik Makrus.
"Bagus. Saya sempat baca sekilas tadi. Isinya kalau tidak salah ada rasa kekecewaan Soekarno terhadap perkembangan bangsa Indonesia yang tidak lagi jaya," terangnya.
Diketahui buku Dibawa Bendera Revolusi merupakan karya Ir Soekarno yang dicetak pada tahun 1964. Buku tersebut berisi tentang kisah hidup dari masa kecil, remaja sampai menjabat sebagai Presiden pertama RI. Buku tersebut sempat laris hingga diterbitkan beberapa kali cetakan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Car Free Night di Alun-alun Jember Tahun Baru 2023, 10 Titik Jalan Menuju Pusat Kota Ditutup Total
- Menteri Pertanian Sebut Lamongan Sebagai Lumbung Pangan Nasional
- DPRD Soroti Temuan BPK Soal Buruknya Kualitas Bansos Pemkab Malang