RMOLBanten. Kelompok others atau kelompok
lain di luar pemerintahan Joko Widodo tidak punya tempat untuk
mengeluarkan pendapatnya.
Demikian disampaikan Wasekjen Demokrat
Rachland Nashidik di Cafe Mandailing, Jakarta, Kamis, (24/5).
Kelompok others seakan tidak punya
tempat di demokrasi era pemerintahan Jokowi,†katanya.
Ia
merasakan, kebebasan beraspirasi justru terkesan dibungkam saat ini.
Sebagai contoh dengan adanya Perppu yang melarang Hizbut Tahrir
Indonesia (HTI).
- Pesan Pedagang Pasar Kilometer Surabaya Untuk Prabowo-Gibran
- Pengumpulan Relawan Jokowi di GBK Tidak Patut Ditiru, Sejken PDIP: Banyak Manipulasi
- PKS Jatim Minta Masyarakat Dukung Pers Indonesia dan Ajak Pers Tingkatkan Semangat Transformasi dan Kolaborasi
Selain itu, ia juga menyebut soal fenomena bom oleh teroris akhir-akhir ini. Jika ada yang menyebut sebagai pengalihan isu, maka orang tersebut langsung ditangkap.
Pak Pramono Anung menyatakan bom Kuningan saat itu rekayasa tidak ditangkap karena itu sebagai aspirasi. Kemudia dosen USU bilang bom kemarin sebagai pengalihan isu, polisi langsung tangkap dia,†bebernya.
Menurutnya, praktik ini yang membuat pemerintahan Jokowi terkesan mematikan kebebasan beraspirasi.
Memori ini yang diingat oleh voters yang dibawa hingga ke bilik suara,†pungkasnya. [dzk]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Masih Dirahasiakan, Ganjar Sudah Kantongi Kunci Kemenangan Pilpres 2024
- Arif Fathoni Bicara Kolaborasi yang Apik, Eri Cahyadi: Mudah-mudahan Golkar Bisa Membersamai Saya
- Anies Baswedan Lampaui Janji Politiknya, Hadirkan Hunian Warga Bukit Duri yang Digusur Era Ahok