Tudingan terdakwa Bowo Sidik Pangarso yang menyebut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak pernah berupaya memanggil Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dibantah jaksa KPK.
- Tiga Anggota Polda Metro Jaya Berpotensi Jadi Tersangka Kasus KM 50
- Aksi Pencurian di Kedai Teh Madiun Terekam CCTV, Pelaku Gasak Uang dan Barang
- Jual Donor Plasma Darah Pasien Covid-19, Yogi Agung Prima Wardana Dijerat Pasal Ini
Panggilan bahkan telah dikirim sebanyak tiga kali ke Menteri Enggar. Tapi Menteri Enggar selalu mangkir dan kerap beralasan ke luar negeri untuk dinas kementerian.
Selain Enggar, Bowo yang menjadi terdakwa dalam kasus distribusi pupuk antara PT Pupuk Indonesia Logistik (Pilog) dan PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK), meminta untuk dihadirkan Jora Nilam Judge alias Jesika.
Diketahui, Jesika termasuk salah satu orang yang diminta KPK ke Direktorat Jenderal Imigrasi untuk dicegah pergi ke luar negeri pada kasus ini.
Jesika diminta dihadirkan untuk membuktikan kebenaran apa yang telah diucapkan Bowo dalam BAP terkait dugaan penerimaan dana dari Mendag Enggar.
Menanggapi permintaan itu, Jaksa KPK mengaku siap mengamini permintaan Bowo untuk menghadirkan Enggar dan Jesika. Hanya saja, kata jaksa, harus ada penetapan dari majelis hakim.
"Kalau ada permintaan dari terdakwa, kami siap hadirkan, jika ada penetapan hakim," kata jaksa.
Sejurus dengan itu, Ketua Majlis Hakim Yanto menyatakan bahwa permintaan tersebut diakomodir oleh hakim sebagai saksi yang meringankan dan akan dihadirkan pada Rabu pekan depan.
"Permintaan saudara (Bowo) udah saya sampaikan ya ke JPU. Cuma, agar lancar Rabu depan tetap pemeriksaan saksi meringankan," demikian Hakim Yanto.
Dalam kasus ini Bowo Sidik didakwa menerima suap dan gratifikasi. Terkait dakwaan suap, Bowo diduga menerima Rp 2,6 miliar dari PT HTK terkait pekerjaan pengangkutan atau sewa kapal dengan PT Pilog. Sedangkan terkait gratifikasi Bowo diduga menerima Rp 7,7 miliar.
Bowo juga disebut menerima uang Rp 300 juta terkait dengan jabatannya selaku Wakil Ketua Komisi VI DPR yang sedang membahas program pengembangan pasar dari Kemendag tahun anggaran 2017.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- KPK Dikabarkan Tetapkan Gazalba Saleh Tersangka Suap Pengurusan Perkara di MA
- Terbitkan Sertifikat Palsu, Notaris Di Surabaya Divonis 14 Bulan Penjara
- Kejagung Periksa Adik Ronald Tannur Terkait Kasus Dugaan Suap Hakim