Sekitar pukul 16.30 Wib, terdakwa Agus Setiawan Tjong akhirnya keluar dari ruang pemeriksaan di Pidsus Kejari Tanjung Perak.
- Selama 2022, KPK Sudah Edukasi Antikorupsi Sebanyak 31,98 Juta Orang
- Polri Buru Dito Mahendra Hingga Luar Negeri
- Hari Ini, Staf Bank BUMN dan Honorer Biro Paminal Bersaksi untuk Sambo dan Putri
Namun saat keluar dari ruang Pidsus dan melihat ada awak media, Agus Setiawan Tjong langsung bersembunyi di balik badan petugas Pidsus yang mengawalnya.
Ketika ditanya berapa pertanyaan yang diajukan penyidik serta seputar apa saja yang ditanyakan? Agus Setiawan Tjong tak menanggapinya. Ia malah berbicara sambil menggerutu yang tak ada hubungannya dengan pertanyaan yang diajukan kepadanya.
"Sakno arek-arek iku, kita cuma kerja sosial membantu orang," katanya pada kantor berita , Senin (7/10).
Sementara Kasubsi Penyidikan Pidsus Kejari Tanjung Perak, Mohammad Fadhil mengatakan, dalam pemeriksaan ini, Agus Setiawan Tjong dicecer puluhan pertanyaan.
"Ada sekitar 90 pertanyaan," jelasnya.
Adapun pertanyaan itu lanjut Fadhil terkait hubungannya Agus Setiawan Tjong dengan empat tersangka jasmas yang saat ini ditahan di cabang rutan klas I Surabaya pada Kejati Jatim.
"Ya terkait pertemuannya, kapan, bagaimana mendapatkan pekerjaan (jasmas), masih banyak," pungkasnya.
Seperti diketahui Kejari Tanjung Perak telah menuntaskan perkara dugaan korupsi dana hibah Pemkot Surabaya untuk program jasmas.
Dalam kasus ini sudah ada enam tersangka yang sudah meringkuk di cabang rutan klas I Surabaya pada Kejati Jatim.
Keenam tersangka itu diantaranya anggota DPRD Surabaya Ratih Retnowati serta lima mantan anggota DPRD Surabaya periode 2014-2019 yakni Sugito, Syaiful Aidy, Dini Rijanti Darmawan dan Binti Rochma.
Ada juga pihak swasta sebagai pelaksana proyek yaitu Agus Setiawan Tjong yang sudah divonis selama 6 tahun penjara.
Agus Setiawan Tjong merupakan pelaksana proyek pengadaan terop, kursi, meja, dan sound system pada 230 RT di Surabaya.
Dari hasil audit BPK, Proyek pengadaan program Jasmas tersebut bersumber dari APBD Pemkot Surabaya, tahun 2016 dan merugi hingga Rp 5 miliar akibat adanya selisih angka satuan barang yang dimainkan oleh Agus Setiawan Tjong.
Informasi yang dihimpun, program Jasmas ini merupakan produk dari sejumlah oknum DPRD kota Surabaya yang telah diperiksa penyidik. Tanpa peran ke enam sang legislator itu, program Jasmas dalam bentuk pengadaan ini tidak akan terjadi.
Penyimpangan dana hibah ini bermodus pengadaan. Ada beberapa pengadaan yang dikucurkan oleh Pemkot Surabaya, diantaranya untuk pengadaan terop, kursi Chrom, kursi plastik, meja, gerobak sampah, tempat sampah dan sound system.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ditetapkan Tersangka Kekerasan Seksual, Kiai Muda Jember Praperadilkan Kapolres
- Guru Spiritual Tunggal Jati Nusantara Jadi Tersangka
- Diduga Dorong Hingga Cekik Leher, ASN Kantor Satpol PP Lapor Bosnya Ke Polisi