Moskow mendesak Washington untuk segera mengabarkan kepada komunitas internasional tentang program biologis militernya yang diterapkan di Ukraina.
- Gedung Putih Tuding Korea Utara Kirim 3.000 Tentara ke Rusia untuk Perang Dengan Ukraina
- Rusia Mendesak Warganya Segera Tinggalkan Israel
- Rusia Berpeluang Dirikan Kampus Nuklir di Indonesia
Juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bukti dugaan program telah ditemukan oleh Rusia selama operasi militernya di Ukraina sejak 24 Februari 2022. Program ini melibatkan patogen mematikan termasuk wabah dan antraks, katanya.
"Selama operasi militer khusus Rusia di Ukraina, kami menemukan fakta bahwa selama ini ternyata rezim Ukraina menyembunyikan jejak program biologis militernya," kata Zakharova, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (9/3).
Zakharova mengatakan Rusia memiliki dokumen yang menunjukkan bahwa kementerian kesehatan Ukraina telah memerintahkan penghancuran sampel wabah, kolera, antraks, dan patogen lainnya setelah 24 Februari.
"Penelitian Anda, bahan biologis Anda, digunakan untuk tujuan militer, muncul di Ukraina sejak awal. Apa yang Anda lakukan di sana? Ini adalah benua lain, Anda tidak berbagi perbatasan yang sama dan Anda tidak punya pangkalan di sana," tegasnya.
Diplomat Rusia itu menekankan bahwa dunia perlu mengetahui apa yang akan dilakukan AS di sana, apa tujuannya, dan berapa banyak investasi yang telah dilakukan untuk aktivitas biologis Ukraina.
"Dapat disimpulkan bahwa komponen biologis senjata sedang dikembangkan di biolab Ukraina yang terletak di sekitar perbatasan kami. Pemusnahan darurat patogen berbahaya pada 24 Februari merupakan langkah penting yang bertujuan untuk menyembunyikan fakta bahwa Ukraina dan AS telah melanggar Pasal 1 Konvensi Senjata Biologis dan Racun. Pertanyaannya adalah: bagaimana semuanya dihancurkan? Dan apakah itu benar-benar hancur?"
Sejauh ini Washington dengan sengaja terus menerus mengalihkan pembicaraan terkait hal ini, untuk membuat inspeksi laboratorium menjadi tidak mungkin.
Ini bukan pertama kalinya Rusia menuduh AS mendukung laboratorium senjata biologis di dekat perbatasannya. Pada tahun 2018, Kremlin menuduh bahwa AS mendanai laboratorium senjata biologis rahasia di negara Georgia, yang mereka klaim sebagai salah satu dari beberapa laboratorium yang dimiliki AS di dekat perbatasan Rusia dan China.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Airlangga Bakal Pimpin Delegasi Indonesia Lobi Presiden AS Donald Trump
- Ukraina Bikin Perangko Bergambar Presiden Prabowo Subianto
- Gedung Putih Tuding Korea Utara Kirim 3.000 Tentara ke Rusia untuk Perang Dengan Ukraina