Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengubah nama varian virus corona dengan alfabet Yunani dan menanggalkan penggunaan nama tempat untuk penyebutannya.
- Akademisi Minta Presiden Jokowi Cabut Larangan Buka Bersama
- Luhut Sebut Kades Punya Andil Besar Ekonomi Indonesia Tetap Stabil saat Covid-19
- Kasus Aktif Covid-19 Hari Ini Turun 1.634 Orang, Meninggal 17 Sembuh 3.465 Pasien
WHO mengatakan perubahan nama dilakukan lantaran nama ilmiah sulit disebutkan, khususnya ketika melakukan komunikasi publik. Namun penggunaan nama berdasarkan geografi dapat memicu stigmatisasi.
"Untuk menghindari hal ini dan untuk menyederhanakan komunikasi publik, WHO mendorong otoritas nasional, media, dan lainnya untuk mengadopsi label baru ini," ujar WHO.
Adapun nama-nama untuk varian baru virus corona adalah:
1. Alpha, untuk menyebutkan varian B.1.1.7 atau Kent yang pertama kali diidentifikasi di Inggris.
2. Beta, untuk menyebutkan varian B.1.351 yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan.
3. Delta, untuk menyebutkan varian B.1.1617.2 yang pertama kali diidentifikasi di India.
4. Epsilion, untuk menyebutkan varian B.1.427 atau B.1.429 yang pertama kali diidentifikasi di Amerika Serikat.
5. Eta, untuk menyebutkan varian B.1.525.
6. Gamma, untuk menyebutkan varian P.1 yang diidentifikasi pertama kali di Brasil.
7. Iota, untuk menyebutkan varian B.1.526 yang diidentifikasi pertama kali di Amerika Serikat.
8. Kappa, untuk menyebutkan varian B.1.617.1 yang diidentifikasi pertama kali di India.
9. Theta, untuk menyebutkan varian P.3 yang diidentifikasi pertama kali di Filipina.
10. Zeta, untuk menyebutkan varian P.2 yang diidentifikasi pertama kali di Brasil.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemerintah Diingatkan Jangan Teken Pandemic Agreement Dengan WHO, Mantan Menkes: Sangat Berbahaya
- Solusi untuk Gaza Perdamaian Bukan Bantuan
- Kota Surabaya Masuk Sebagai Kandidat Kota Sehat Dunia Akreditasi WHO SEARO