Lesunya para pelaku UKM di Kabupaten Probolinggo di tengah Pandemi Covid-19, membuat Ketua Komisi VI DPR RI, Faisol Riza, harus banting setir.
- Pemkot Surabaya Gandeng Berbagai Perusahaan, Luncurkan 3 Rumah Padat Karya Bengkel Pitstop
- Mencengangkan, Masih Triwulan Kedua Pemkot Surabaya Cuma Punya Duit Rp400 Miliar
- Pemkot Surabaya Buka Car Free Day dan 8 Taman Kota dengan Prokes Ketat
Dia menggandeng Kementrian Koperasi (Kemenkop) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Republik Indonesia, untuk membangkitkan semangat para UKM utamanya di era digital.
Ketua Komisi VI DPR RI, Faisol Riza mengatakan, kalau pihaknya bersama Kemenkop dan UKM terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pelaku UKM melalui Pelatihan Vokasional Digitalisasi Produk UKM, yang saat ini diadakan.
"Ini adalah sinergi yang sangat baik untuk menunjang semangat baru para pelaku UKM di Kabupaten Probolinggo," jelas Ketua Komisi VI DPR RI, Faisol Riza, saat membuka acara pelatihan tersebut secara virtual, yang dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Menurutnya, kalau permasalahan yang dihadapi para pelaku UKM dalam memasarkan produk UKM melalui digital atau online, terkadang masalah demand dan supply. Terkadang demandnya tinggi suplaynya rendah, sehingga produknya tidak terpenuhi, sebaliknya suplaynya tinggi penjualannya kurang.
"Untuk itu bagaimana institusi Kemkop dan UKM penting kehadirannya untuk menjamin kestabilan antara demand dan supply," katanya.
Ia menambahkan, kini pasar UKM makin luas dengan adanya peraturan agar pemenuhan kebutuhan belanja pemerintah dari produk UKM, dan ini menurutnya kesempatan bagi UKM.
Di tempat yang sama Asdep Deputi bidang Usaha Kecil dan Menengah Kemkop dan UKM, Dwi Andriani Sulistyowati mengatakan, untuk memasaran produk UKM secara digital harus ditingkatkan literasinya.
"Pengetahuan menggunakan tekhnologi sudah ada, tapi bagaimana hal itu bisa dijadikan sebagai kegiatan pemasaran produk UKM," katanya.
Sasaran yang ingin dicapai dari pelatihan ini juga bukan kota-kota besar, tapi di kota yang memiliki produk UKM potensial.
"Untuk memasarkan produk UKM secara digital atau pasar daring itu tidak bisa dilakukan secara langsung, untuk itu Kementerian Koperasi UKM membangun mereka secara bertahap, pertama melalui media sosial sebelum masuk ke e-commerce," sebut Asdep Pengembangan SDM UKM Dwi Andriani.
Ia juga berharap, pelaku UKM yang memasarkan produknya secara digital harus jujur disampaikan ke pembeli dan tetap menjaga kualitas produk. Dengan demikian kepercayaan pembeli tetap terjaga.
Pelatihan ini merupakan strategi pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM pelaku UKM dan meningkatkan nilai tambah produk dan pemanfaatan. Ini merupakan salah satu solusi agar UKM melakukan digitalisasi dalam pengelolaan usaha pemasaran.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Probolinggo, Anung Widiarto mengungkapkan, program pelatihan ini yang ditunggu-tunggu pelaku UMKM di Kabupaten Probolinggo, utamanya ditengah Pandemi Covid-19 ini.
"Semoga dengan pelatihan ini para pelaku UMKM memperoleh manfaat dari pelatihan. Era saat ini sudah berbeda yaitu era 4.0, sehingga digitalisasi suatu keharusan," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Mayjen TNI Farid Makruf Resmi Menjadi Warga Kodam V/Brawijaya
- Gelar Festival Musik Millenial "Mboten Korupsi Mboten Ngapusi 2023" Sambut Hari Anti Korupsi Sedunia, berhadiah Rp30 juta
- Kebijakan Full Day School di Ngawi, Dewan Minta Dikaji Ulang