Anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi Nasdem Deni Prasetiyo berharap agar pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka melanjutkan pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) yang selama ini belum tersambung sepenuhnya.
- Solusi Dongkrak Ekonomi Pesisir Selatan Jatim, Deni Prasetya Minta Pemprov Segera Rampungkan JLS
- Reses di Kademangan, Bambang Riyanto Terima Usulan Normalisasi Sungai dan Pembangunan Jalur Pansela
Anggota DPRD Jatim dari Dapil Jember-Lumajang tersebut menilai, tersambungnya Jalur Lintas Selatan (JLS) memiliki potensi yang sangat besar untuk mengoptimalkan sektor perikanan di sepanjang pesisir selatan Pulau Jawa.
Konektivitas yang lebih baik berkat JLS akan membuka peluang-peluang baru dalam pengembangan perikanan, baik skala kecil maupun besar.
“Harapan kami ada keberlanjutan misalnya Jalur Lintas Selasan (JLS) jika tersambung. Nantinya ada peningkatan ekonomi yang perlu digenjot. Misalnya hasil tangkapan di wilayah puger, Lumajang, Pacitan, Banyuwangi. Seaandainya JLS tersambung maka di sektor perikanan dan kelautan terjadi peningkatan potensi ekonomi di wilayah selatan,” katanya beberapa waktu lalu.
Anggota DPRD Jatim dari Dapil Jember-Lumajang itu menjelaskan, dengan tersambungnya JLS maka nelayan dapat lebih mudah dan cepat mengangkut hasil tangkapan mereka ke pasar-pasar yang lebih luas, baik di dalam maupun di luar daerah. Hal ini akan mengurangi risiko kerusakan hasil tangkapan dan meningkatkan nilai jual.
“JLS memfasilitasi distribusi alat tangkap, bahan bakar, es, dan kebutuhan perikanan lainnya ke daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau,” tambahnya.
Dikatakan dia, dengan adanya JLS maka akan menjadikan pondasi awal utuk mengembangkan pelabuhan perikanan yang modern di sepanjang JLS akan mendukung aktivitas bongkar muat, pengolahan, dan pemasaran hasil perikanan.
Pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) terus mengalami perkembangan yang signifikan. Proyek infrastruktur strategis ini diharapkan mampu meningkatkan konektivitas di sepanjang pesisir selatan Pulau Jawa, membuka akses ke berbagai potensi daerah, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Jalur Lintas Selatan (JLS) di Jawa Timur atau lebih dikenal sebagai Jalur Pantai Selatan (Pansela) memiliki panjang total sekitar 628,24 kilometer.
Dari panjang tersebut yang sudah terbangun mencapai sekitar 350 km (55-60% dari total). Sedangkan total yang belum dikerjakan sekitar 278,24 km
JLS di Jawa Timur melewati delapan kabupaten, yaitu Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember hingga Banyuwangi.
Beberapa kendala pembangunan yang dihadapi daam pembangunan jalur tersebut adalah pembebasan lahan di beberapa kabupaten. Daerah selatan Jawa Timur memiliki kondisi geografis yang menantang, seperti pegunungan dan pantai.
Ditambahkan Deni, tersambungnya (JLS) memang memiliki potensi besar untuk meningkatkan potensi UMKM dan pariwisata di sepanjang pesisir selatan Jawa Timur.
Dengan JLS yang terhubung baik, produk-produk UMKM dari daerah-daerah di sepanjang pantai selatan bisa lebih mudah didistribusikan ke pasar yang lebih luas, baik di dalam maupun di luar Jawa Timur.
Meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke daerah-daerah di sepanjang JLS akan membuka peluang pasar baru bagi produk-produk UMKM seperti kerajinan tangan, makanan khas, dan oleh-oleh.
“Potensi ekonomi pasti akan meningkat seperti petani, nelayan, peternak dan UMKM akan terwujud. Juga pariwisata akan dikonektingkan semua,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Hari Buruh, Fraksi PDIP DPRD Jatim: Saatnya Regulasi Pro-Pekerja Diperkuat!
- Anggota DPRD Jatim Sumardi Dorong UMKM Jombang Naik Kelas Lewat Digitalisasi dan Legalitas
- Khusnul Arif Dorong Penguatan Kolaborasi Lintas OPD untuk Antisipasi Longsor di Jalur Rawan Jawa Timur