Dua orang dosen Universitas Sumatera Utara, yakni Prof Dr Eng Himsar Ambarita dan Prof Drs Mahyuddin masuk dalam daftar 2 persen Ilmuwan Paling Berpengaruh di Dunia, yang datanya dilansir oleh Elsevier BV dan Stanford University.
- Agar Tidak Ditunggangi Oligarki, Mahasiswa dan Guru Diminta Kawal Pembahasan RUU Sisdiknas
- Ajak Publik Suarakan Lebih dari 2 Poros pada 2024, Siti Zuhro: Kalau Kita Diam, Mereka Melenggang
- Anwar Ibrahim Temui Pimpinan Barisan Nasional, Bentuk Aliansi Baru?
Rilis update database per tanggal 20 Oktober 2021 itu memuat 58 ilmuwan berafiliasi Indonesia yang masuk daftar kategori single year.
Prof Dr Eng Himsar Ambarita merupakan salah seorang Gurubesar USU dari Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik dan menduduki posisi ke-44 dalam daftar tersebut. Kemudian Prof Drs Mahyuddin yang juga merupakan Gurubesar USU dari Fasilkom TI berada di posisi ke-58.
Prof Himsar Ambarita mengaku sangat bersyukur dan termotivasi untuk melakukan lebih banyak kerja riset yang bermanfaat dengan adanya data tersebut. Khususnya riset berbasis teknologi yang memiliki kontribusi dalam memudahkan manusia untuk menjalani fungsi sosial dan ekonomi.
“Saya berharap di tahun-tahun mendatang akan semakin banyak dosen USU yang berhasil masuk dalam daftar ini, serta memberikan pengaruh signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” kata Prof Himsar Ambarita diberitakan Kantor Berita RMOLSumut, Sabtu (30/10).
Rektor USU, Dr Muryanto Amin menganggap, masuknya dosen USU dalam peringkat daftar 2 persen ilmuwan paling berpengaruh dunia itu akan mampu membuka pintu lebih lebar bagi USU sebagai perguruan tinggi berstandar internasional.
“Semoga prestasi ini dapat lebih ditingkatkan dan diikuti oleh dosen-dosen USU lainnya, sehingga akan memberikan dampak positif bagi peningkatan reputasi USU di pemeringkatan internasional,” tandas Rektor USU.
Prof Dr Eng Himsar Ambarita banyak melakukan kegiatan riset, salah satu risetnya berjudul Rancang Bangun Mesin Pengering Surya Kontinu Sistem Integrasi Photovoltaic-Thermal (PV-T) dan Thermal Storage.
Elsevier-Stanford University menganggap kualitas riset tersebut memiliki dampak yang sangat baik. Pengering matahari tersebut bisa beroperasi di malam hari, sehingga waktu pengeringan yang dibutuhkan menjadi lebih pendek.
Beberapa riset lain telah dilakukan oleh Prof Himsar, di antaranya Perbaikan Mutu Kakao Indonesia melalui Metode Pengeringan (2013-2014), Karakteristik Adsorben campuran Alumina Aktif dan Karbon Aktif sebagai Generator Mesin Pendingin Energi Surya (2014-2015).
Lalu Modifikasi dan Pengujian Mesin Diesel Berbahan Bakar Ganda (dual-fuel) Diesel-Biogas (2016), Rancang Bangun Alat Desalinasi Air Laut Energi Surya Hibrida Sistem Vakum Alami Bertingkat (2016-2017) dan beberapa lainnya.
Publikasi beliau di scopus per 23 Oktober 2021 sebanyak 134 buah dengan h index 14. Masih banyak karya yang beliau hasilkan, di masa pandemi ini, beliau menciptakan beberapa alat, di antaranya bilik sterilizer dan nano healing yang sudah dihak cipta dan dihakpatenkan.
Pria kelahiran 10 Juni 1972 yang menyelesaikan S1 di Universitas Sumatera Utara Medan, S2 di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan S3 di Muroran Institute of Technology, Japan itu telah menerbitkan dua buku berjudul Perpindahan Panas dan Massa (Penyelesaian Analitik dan Numerik) dan Termodinamika Teknik Fundamental dan Aplikasi, pada tahun 2017. Sampai saat ini ia masih terus menulis dan aktif sebagai pembicara dalam berbagai forum nasional maupun internasional.
Selama lima tahun terakhir, ia mendapatkan beberapa penghargaan, yakni Best Published Paper 2006 dari Japan Solar Energy Society di tahun 2007, Penghargaan Inovasi Bidang Otomotif Sumatera Utara dari IMI Sumut pada tahun 2013, The most efficient Urban Concept Alternative Gasoline car in Asia 2014 (Advisor) dari Shell Asia pada tahun 2014 dan Pembimbing Tim Horas sebagai wakil Sumut pada ajang perlombaan mobil Hemat Energi tingkat Asia dari Pemprov Sumatera Utara di tahun 2014.
Namanya juga masuk dalam tim perumusan berbagai kebijakan publik dan rekayasa sosial, di antaranya; Tim Ahli Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi GRK Pemprov. Sumatera Utara (2012), Development on Nationally Appropriate Mitigation Actions (NAMAs) on Small scale Renewable Energy in Indonesia (2013) dan Penyusunan RJP USU 2014-2039, Renstra 2014 - 2019 dan Renstra 2020 - 2024. Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua Tim World Class University (WCU) USU.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Muzani Puji Perjuangan Seorang Satpam Pabrik Besarkan Gerindra
- Jubir Milenial PKB Sebut Penundaan Pemilu 2024 Adalah Merampas Hak Rakyat!
- Reses Perdana 2024, Blegur Prijanggono Serap Aspirasi Warga Sidosermo, Surabaya: Komitmen pada Pendidikan, Kesehatan, dan Keterampilan