Dugaan titipan jabatan di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang digulirkan politisi PDIP, Adian Napitupulu menunjukkan bobroknya pengelolaan perusahaan plat merah.
- Menang di Pilkada Kabupaten Madiun, Hari Wuryanto Cukur Gundul Relawannya
- Gede Pasek Suardika Bantah Ajak Kader Hanura Mundur
- Bahas Target Ekonomi 8 Persen, Rizki Sadig Soroti Kesenjangan Digital dan Nasib Petani Gurem
Hal ini disampaikan pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas), Andi Yusran dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (26/7).
"Itu lagu lama yang diputar ulang. Pernyataan Adian tersebut mengindikasikan potret bobroknya negara mengelola korporasi plat merahnya, pantas saja sejumlah BUMN mengalami kerugian dan di ambang kebangkrutan," kata Andi.
Andi mengatakan, sejatinya jika BUMN tersebut dikelola secara profesional dan merit sistem, maka keberadaannya bisa menjadi ‘dapur’ penerimaan kas negara.
"Sehingga pemerintah tidak perlu lagi berfikir untuk menambah dan menambah utang luar negeri," jelasnya.
Tak hanya itu, pengelolaan manajemen yang profesional dan berintegritas juga tak akan memunculkan cerita kerugian dan tersangkutnya BUMN dalam kasus-kasus korupsi.
"Namun hal tersebut sulit terwujud karena sepertinya BUMN telah dijadikan tempat penampungan kerabat atau anggota tim sukses," sindir Andi.
Kontribusi BUMN juga sangat menentukan bila ke depan Indonesia ingin muncul sebagai satu kekuatan ekonomi dunia.
"Untuk itu, saatnya presiden melakukan reformasi total di tubuh BUMN," tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Cabup BHS dan Cawabup Taufik Terima Rekom PKS dan Golkar
- Zulhas Blunder, PAN Bisa Usulkan Pergantian Ketum
- Panwaslu Manguharjo Kota Madiun Gelar Raker Teknis Pengawasan Pilkada 2024