Presiden Joko Widodo meminta kepada para menteri dan jajarannya untuk bekerja di atas standar yang biasa dijalankan.
- Kondisi Ekonomi Indonesia Menjelang 17 Agustus 2022: Ekonomi Tumbuh Namun Kalah Bersaing
- Penjualan Bersih Jhonlin Agro Raya Kuartal I/2022 Melesat 12.433 Persen, Saham IPO JARR Sudah Bisa Dibooked
- Ekonomi Global Masih Suram, Sri Mulyani Diingatkan Agar Tak Remehkan Ancaman Resesi
"Keadaanya tidak normal. Kita tidak boleh lagi bekerja secara rutinitas karena memang keadaannya tidak normal. Tidak bisa kita pakai standar-standar baku, pakem, enggak bisa," tegas Presiden Joko Widodo saat memimpin Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022, Kamis (18/8).
Presiden Jokowi berulangkali mengatakan, situasi saat ini tidak mudah. Tak hanya Indonesia, negara-negara di dunia juga sedang menghadapi kesulitan akibat pandemi Covid-19 dan perang di Rusia dan Ukraina.
"Semua negara menghadapi situasi yang sangat sulit," tegas Presiden Jokowi.
Oleh sebab itu, ia meminta kepada jajarannya, tak terkecuali bagi para kepala daerah untuk tidak hanya melihat persoalan secara makro.
"Enggak bisa kita hanya melihat makronya saja, enggak bisa, enggak akan jalan. Percaya saya. Makro dilihat, mikro dilihat, lebih lagi harus detail lewat angka-angka dan data-data," tandas Presiden Jokowi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Misi Dagang di Maluku Catatkan Transaksi Rp 460,7 Miliar, Gubernur Khofifah: Bukti Kuatnya Perdagangan Jatim di Tengah Perlambatan Ekonomi Global
- Sampaikan Nota Keuangan P-APBD 2023, Gubernur Khofifah: Menyesuaikan 4 Tantangan Ekonomi Global
- Ekonomi Diprediksi Makin Sulit dari Tahun Sebelumnya