Elektabilitas PKB Terbantu NU, Bukan Faktor Cak Imin

Bendera PKB/ net
Bendera PKB/ net

Elektabilitas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berada di enam besar survei nasional dinilai bukan karena faktor Ketua Umum Muhaimin Iskandar. Namun, lebih dominan karena faktor ormas islam Nahdlatul Ulama (NU) yang menjadi basis partai bintang sembilan itu.


Sebab, elektabilitas Cak Imin, sapaan karib Ketua Umum PKB ini, masih terlampau jauh di bawah para tokoh dan ketua umum parpol lain.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Minggu (15/8).

"Membaca hasil survei di mana elektabilitas Muhaimin Iskandar yang terpaut jauh, ini penanda kuat jika PKB mengandalkan loyalis maayarakat NU, bukan faktor Muhaimin," kata Dedi Kurnia Syah.

Di sisi lain, Dedi menilai, sekalipun Cak Imin digadang-gadang maju pada Pilpres 2024 nanti, nasibnya bakal sama dengan wacana periode

sebelum-sebelumnya.

Analisa Dedi, Cak Imin hanya memantik solidaritas pemilih, agar punya harapan di Pilpres dan itu manuver politik yang wajar.

"Itu hanya strategi pemenangan, bukan karena Muhaimin benar-benar ingin maju," demikian Dedi Kurnia.

Pada rilis survei IPO Sabtu (14/8) kemarin, PKB menempati urutan keenam beda tipis dengan Partai Amanat Nasional (PAN).

Berikut urutan partai politik versi survei terbaru IPO:

1. PDI Perjuangan 19,5 persen

2. Partai Golkar 13,8 persen

3. Partai Gerindra 12,6 persen

4. Partai Demokrat 8,7 persen

5. Partai Nasdem 7,8 persen

6. Partai Kebangkitan Bangsa 7,5 persen

7. Partai Amanat Nasional 5,8 persen

8. Partai Keadilan Sejahtera 4,9 persen

9. Partai Perindo 2,1 persen

10. Partai Persatuan Pembangunan 1,9 persen

11. Partai Berkarya 1,9 persen

12. Partai Solidaritas Indonesia 1,8 persen

13. Partai Hanura 0.9 persen

14. Partai Gelora 0.7 persen

15. Partai Bulan Bintang 0.5 persen

16. Partai Garuda 0.2 persen

17. PKPI 0.0 persen

18. Partai Ummat 0.0 persen.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news