Menyambut hari susu sedunia dan juga hari pendidikan, Frisian Flag Indonesia (FFI) menggandeng Universitas Brawijaya, Universitas Padjadjaran serta berbagai sekolah dasar (SD).
- Ketua REDAM Propinsi Jatim: Bukti dan Keterangan Wali Murid SMK Negeri 3 Kimia Madiun Bisa Untuk laporan ke APH
- Difasilitasi Antar Jemput dari Rumah, Pelajar Manfaatkan Wifi Pendopo Kecamatan Tambaksari untuk Belajar Daring
- Tim Juri Innovative Government Award Puji Inovasi Surabaya Sejahterakan Warga Miskin
Saat ini, salah satu fokus FFI adalah membantu pemerintah memerangi stunting yang masih diderita oleh sebagian anak-anak Indonesia dengan penyebaran informasi berbasis ilmiah kepada mahasiwa, pemberian susu dan pembangunan fasilitas olahraga kepada anak-anak sekolah dasar.
"Kerjasama ini bukan dilandasi oleh apa yang bisa kami lakukan untuk mereka" tetapi pada "Apa yang bisa kita lakukan bersama untuk satu sama lain,†ujarnya.
Dia menambahkan, masih banyak kendala yang ditemukan dalam mempopulerkan susu sebagai minuman sehat. Pada umumnya, pola makan sehari-hari orang Indonesia belum memenuhi gizi seimbang. Gizi seimbang diartikan sebagai ragam bahan makanan yang berkualitas, jumlah dan proporsi yang sesuai sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Hasil studi SEANUTS (South East Asian Nutrition Survey) yang diinisiasi oleh FrieslandCampina tahun 2012 terhadap lebih dari 16.000 anak usia 6 bulan �" 12 tahun, menunjukkan bahwa anak-anak Indonesia mengalami berbagai permasalahan terkait dengan kesehatan dan gizi, seperti gaya hidup kurang aktif, malnutrisi, kekurangan vitamin D serta gangguan pertumbuhan fisik atau stunting.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2017, konsumsi susu masyarakat Indonesia hanya 16,5 liter/kapita/tahun dari target 20 liter per kapita per tahun.
Konsumsi ini merupakan yang terendah di Asia Tenggara dengan Brunei Darussalam yang mencapai 129.1 liter, Malaysia dengan 50.9 liter, Singapura sebanyak 46.1 liter, dan bahkan masih jauh lebih sedikit dibandingkan dari Vietnam yang berada di angka 20.1 liter susu per kapita per tahun.
Dalam menu masyarakat modern, susu menjadi minuman yang wajib ada dalam kehidupan manusia sehari-hari. Hal ini tercermin dari berbagai aturan makan yang dianjurkan oleh pemerintah di berbagai belahan dunia. Di Amerika ada yang namanya My Plate, Indonesia dulu mempunyai 4 Sehat 5 Sempurna yang lalu disempurnakan menjadi Pedoman Gizi Seimbang.
Pengetahuan akan pentingnya susu bahkan sudah dimulai ketika manusia mulai beralih dari berburu ke bertani. Jadi kehidupan manusia memang berkaitan erat dengan konsumsi susu.
Dalam kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Husmy Yurmiati Ir., M.S, menuturkan, mitos seputar susu harus dihilangkan lewat praktik minum susu disertai riset tentang perilaku minum susu. Pemahaman gizi yang keliru ini akan mengakibatkan tidak terpenuhinya asupan gizi sesuai dengan kebutuhan.
"Padahal susu merupakan salah satu asupan gizi yang memenuhi segala kebutuhan tubuh. Selain itu, dengan meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap susu akan menciptakan domino efek yang baik terhadap industri. Produksi susu nasional yang baru bisa mencukupi 20% kebutuhan pasar bisa semakin ditingkatkan karena adanya permintaan nyata dari masyarakat,†jelasnya.
Rangkaian itu sukses menjangkau 14 Sekolah Dasar yang tersebar di Bandung, Sumedang, Lembang, Pengalengan, Malang, dan Pasuruan.
Dalam acara ini, pendidikan mengenai pentingnya kebiasaan minum susu setiap hari dan berolahraga secara teratur disampaikan kepada lebih dari 5.000 siswa SD.[isa/aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Empat Tahun Berturut-turut Jatim Jadi Provinsi dengan Siswa Terbanyak Diterima PTN Tanpa Tes, Gubernur Khofifah: Alhamdulillah
- Terlalu Lama Sekolah Daring, SMPN 2 Tamanan Bondowoso Terapkan Metode Baru
- Cegah Kekurangan Murid, Pemkot Surabaya Prioritaskan Sekolah Lama di SPMB