Pelaksanaan Pemilu serentak 17 April 2019 terpaksa mengorbankan jalannya Ujian Nasional (UN) pelajar SD, SMP dan SMA.
- Keputusan Prabowo Nyapres Lagi, Diumumkan Setelah Rapimnas Gerindra
- Ramai Pencopotan Baliho, Otto Hasibuan Minta Aparat Netral
- Machfud Arifin-Bayu Airlangga: Tantangan Serius Bagi Petahana di Pilwali Surabaya 2024
Wakil Ketua komisi E DPRD Jatim, Suli Daim yang membidangi pendidikan dan kesra mengatakan, pergeseran waktu pelaksanaan UN 2019 sesuai dengan hasil rapat koordinasi antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Agama (Kemenag).
"Semoga saja, adik adik pelajar siap menghadapi ujian yang pelaksanaannya dimajukan satu bulan lebih awal ini," kata Suli dikutip Kantor Berita , Senin (7/1).
Terpisah Ketua Komisi E DPRD Jatim, Hartoyo menegaskan pihaknya akan memanggil Kadispendik Jatim yang dijadwalkan pada minggu depan terkait dengan persiapan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) juga kebijakan penyelenggaraan pendidikan terkhusus SMK/SMA di Jatim.
"Kita akan tanyakan bagaimana kesiapannya UN yang jadwalnya dimajukan itu, apakah mengganggu kemampuan belajar siswa atau tidak," jelas Hartoyo.
Selain itu, pihaknya juga akan evaluasi SMA double track, SMK Blud, juga terkait kebijakan mutasi guru dan kepala sekolah beberapa minggu yang lalu.
Pelaksanaan UN 2019 memang sedikit bergeser ke depan dibandingkan pada 2018. UN pada 2018 dimulai pada April, sedangkan UN pada 2019 dimulai pada Maret. Pergeseran ini selain menyesuaikan Pilpres dan Pileg secara serentak, juga bertepatan dengan waktu puasa Ramadan.
Jadwal UN pertama kali akan berlangsung di jenjang SMK/MAK dan sederajat pada 25-28 Maret. Selanjutnya diikuti UN SMA/MA pada 1,2, 4, dan 8 April. Sedangkan UN Program Paket dimulai pada 12-16 April. Dilanjutkan UN SMP/MTs pada 22-25 April. Pemerintah juga mengagendakan UN Program Paket B/Wustha pada 10-13 Mei.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Respon Cak Imin soal Rencana Pemberian Gelar Pahlawan Soeharto: Kita Pasrah!
- Relawan Kecewa Berat Jika PDIP Duetkan Prabowo-Ganjar
- Komisi II Merasa Aneh, Keinginan JK Dan Tjahjo Kumolo Saat Evaluasi Pemilu 2019 Tidak Dijalankan