Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tidak bisa menutupi kegalauannya saat disinggung soal kemungkinan Partai Gerindra yang masuk ke dalam kabinet jilid II.
- Koalisi Jokowi Tidak Mungkin Pecah Selama Ada Kader di Kabinet
- Setelah ke TPU Tanah Kusir, Prabowo Ziarah ke Makam Ayah di TPU Karet Bivak
- Menaikkan PPKM Level 3 Saat Nataru akan Efektif Kalau Implementasinya Benar
"Tapi karena ada kawan-kawan dari partai koalisi lainnya, kita harus duduk bisik-bisik dulu bagaimana,"tambah Surya.
Diketahui, sinyal Partai Gerindra merapat ke pemerintah semakin menguat. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sudah menjalin pertemuan dengan Presiden Jokowi. Sesaat kemudian, disusul dengan pertemuan dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar.
Partai koalisi pengusung Jokowi-Maruf Amien tampak tidak terima dengan merapatnya Gerindra, Partai Nadem, PKB dan Golkar secara terbuka menolak bergabungnya Gerindra.
Di sisi lain, Prabowo dan elite Gerindra dengan petinggi PDIP semakin terlihat mesra. Bahkan Prabowo turut hadir di acara Kongres V PDI-P di Bali. Prabowo disambut hangat oleh seluruh kader PDIP. Megawati pun tampak memperlihatkan perlakukan istimewanya kepada Prabowo.
Kemesraan Gerindra-PDIP membuat Surya Paloh (SP) geram dan sempat membuat hubungannya dengan PDIP terlihat memanas. Terbaru SP sempat melontarkan kritikan bahwa Indonesia saat ini menganut sistem kapitalis liberalis dan sudah meninggalkan pancasila. Sebagian kalangan menilai, pernyataan SP adalah bentuk serangan ke Jokowi dan PDIP.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Diundang Rakor Penundaan Pemilu, Ketua KPU Balikpapan Tegaskan Ikuti Pusat Pemilu 14 Februari 2024
- Bansos Rp 115 Miliar Bakal Digelontorkan Jelang Pilkada Banyuwangi 2024
- Anwar Sadad Ajak Umat Islam Bersatu Bebaskan Palestina