Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menuding proses audisi PB Djarum telah terjadi eksploitasi anak, tidak pernah bisa membuktikan dengan berbasis data-data faktual dan konkrit.
- Satpol PP DKI Turunkan Baliho Caleg Gaib PDIP Buronan KPK Harun Masiku
- Imbas Rocky Gerung Dipolisikan, Publik Tuntut UU ITE dan KUHP Direvisi
- Dianggap Gagal Lakukan Pengawasan Obat, Kepala BPOM Diminta Letakkan Jabatan
Menurut Didik, tudingan KPAI sangat tidak mendasar. Siapa saja pelakunya, siapa korbannya, kapan dan bagaimana eksploitasi itu dilakukan, ini tidak dijelaskan.
"Apakah cukup hanya dengan melihat di tempat audisi masih terdapat logo atau brand image Djarum Foundation, KPAI sudah langsung berinisuasi dan berimajinasi dan selanjutnya memelintir bahwa telah terjadi eksploitasi secara ekonomi terhadap anak,†terang Didik pada Kantor Berita , Selasa (10/9).
Ketika mengatakan ada eksploitasi, lanjutnya, KPAI harus bisa membuktikan telah ada dampak fisik atau moral secara terukur yang telah terjadi.
"Tidak bisa hanya berdasarkan spekulasi atas sesuatu yang belum tentu terjadi di masa depan,†lanjutnya.
Ditambahkan Didik, eksploitasi anak sedemikian seriusnya, sampai menurut standart yang ditetapkan Komite PBB untuk Hak-hak Anak, korbannya memerlukan rehabilitasi dengan bantuan medis dan sosial yang diperlukan agar mereka bisa berintegrasi dengan normal kembali ke masyarakat.
â€Lantas kalau benar telah terjadi eksplotasi terhadap peserta audisi Djarum, tegakah kita mencap calon-calon pahlawan bulutangkis pengharum nam bangsa di masa depan sebagai korban yang harus direhabilitasi?†kritiknya.
Didik juga menyampaikan beberapa hal arahan Pangdam Brawijaya Mayjend Wisnoe yang dalam hal ini adalah Pembina Organisasi GM FKPPI.
Pangdam menekankan paradigma baru dalam menjalankan organisasi. "Menjaga keharmonisan dengan meningkatkan intensitas komunikasi dengan berbagai pihak, jangan alergi perbedaan pendapat dan jangan mudah terpancing provokasi†kata Didik yang juga mantan Komisioner KPU Jatim ini.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Usai Bertemu, AHY-Surya Paloh Bisa jadi Play Maker Poros Perubahan Pilpres 2024
- Pemerintah Diminta Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan dan Pastikan Korban Dapat Perawatan Maksimal
- PDIP: Tolong Luhut dan Bahlil Jangan Jebak dan Jerumuskan Pak Jokowi