Selain itu juga karena tindak kekerasan dan kekejaman terhadap muslim di India semakin massif setelah pemerintah setempat mengesahkan UU Kewarganegaraan yang sangat tidak adil dan diskiriminatif terhadap umat Islam di sana.
- Demokrat Tidak Ingin Pasal Penghinaan Presiden Khianati Amanat Reformasi
- Ahmad Muzani: Gerindra Ingin Konsisten Seperti NU
- Bawaslu Mencatat Sebanyak 243 Bapaslon Melanggar Protokol Covid-19 Saat Pendaftaran
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Ustaz Yusuf Martak mendesak Pemerintah India segera mencabut UU Kewarganegaraan yang sangat tidak adil dan diskiriminatif terhadap umat Islam.
Akibat UU tersebut, tindak kekerasan dan kekejaman terhadap muslim di India semakin massif.
Ini lantaran peraturan yang dibuat telah dijadikan senjata kelompok radikalis ekstrimis India sebagai dalih melakukan berbagai tindakan presekusi terhadap umat Islam.
“Kami juga mendesak Pemerintah Indonesia secara resmi menyatakan kecaman dan protes keras kepada Pemerintah India atas pelanggaran HAM berat yang terjadi di India,” terang Yusuf Martak dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
Wajar, jika kemudian ribuan umat muslim kembali melakukan unjuk rasa di depan Kantor Kedutaan Besar India, Jalan HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan, pada Jumat (13/3).
Aksi digelar lantaran tuntutan mereka dalam aksi sebelumnya belum juga digubris oleh Pemerintah India.
Pemerintah Indonesia, kata Usuf Martak, harus memanggil Dubes India untuk Indonesia untuk dimintai penjelasan. Kepada sang dubes, pemerintah juga harus mengirim pesan kecaman dan protes keras Indonesia kepada Pemerintah India atas pelanggaran HAM berat yang terjadi.
Indonesia, lanjutnya, bukan kaleng-kaleng di percaturan global. Indonesia adalah pendiri Gerakan Non Blok dan aktor penting di Organisasi Konferensi Islam (OKI).
“Untuk itu, Presiden Joko Widodo mengambil langkah diplomatik dan politik terhadap pelanggaran HAM berat terhadap Muslim di India,” terangnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kepala BIN Ajak Kepala Daerah Bersiap Hadapi Ancaman Resesi
- Tuding MUI Minta Jabatan BUMN, Anwar Abbas: Kasih Tau Saya Siapa Orangnya!
- Cak Imin Berkunjung ke Golkar, Viva Yoga: PKB Itu "Partai KIB Banget"