Presiden Joko Widodo meminta semua pihak siaga atas kemungkinan terjadinya gempa berkekuatan besar atau megathrust hingga 9,0 Skala Richter. Presiden juga meminta agar sedari dini dikembangkan edukasi mitigasi bencana.
- Ruang Server CCTV DPRD Jatim juga Disegel KPK
- Forum Bappeda APEKSI Bahas Data Tunggal: Jembatan Pusat dan Daerah untuk Indonesia Emas
- Ditanya Isu Perang Dingin Jokowi-Megawati, Kaesang: Kami Rumahnya Beda
Seperti dilansir Kantor Berita RMOL, Jokowi menunjuk saat terjadi gempa berkekuatan 6,9 SR di Banten, Jumat malam (2/8), sudah ada sebuah lompatan yang baik terkait proses-proses evakuasi.
"Tapi bahwa kepanikan ada, itu iya. Namanya gempa pasti menyebabkan kepanikan, masyarakat panik,†ujar Jokowi lagi.
Dia meminta soal edukasi mitigasi bencana ini perlu diserusi, selain masyarakat harus menjaga kewaspadaan.
Sebelumnya Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali menegaskan, bahwa gempa besar berkekatan Magnitute 9,0 Skala Richter (SR) atau yang disebut dengan Megathrust hingga saat ini belum dapat diprediksi oleh siapapun, kapan, di mana, dan berapa kekuatannya.
Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang menanggapi berkembangnya berita yang viral di media sosial bahwa akan terjadi gempa besar berkekuatan Magnitute 9,0 pasca terjadinya gempa Banten Magnitue 6,9 SR.
"Masyarakat diimbau agar tetap tenang namun waspada dan tidak percaya kepada isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,†Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, dalam siaran persnya kemarin.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Komitmen Hendy-Gus Firjaun Salurkan Bansos Tanpa Pungli Total Rp66,5 Miliar
- Menjawab Pernyataan Menag Yaqut, Sekjen NU: Kemenag Adalah Hadiah Negara untuk Semua Agama
- Mendagri Sebut Perputaran Uang Pilkada Bisa Bangkitkan Ekonomi, Rizal Ramli: Resiko Kematian Covid Juga Besar