Harga daging ayam sayur yang anjlok di pasaran. Sebaliknya untuk komoditas telur justru mengalami perubahan harga yang cenderung naik. Menurut keterangan Sudaryati (60) peternak ayam petelur asal Desa Plaosan Kecamatan Wates Kabupaten Kediri, pasca lebaran lalu harga telur fluktuatif mengalami naik turun naik.
- Tiga Youtuber Pembuat Film Pendek Guru Tugas Resmi Jadi Tersangka
- Perempuan Muda Asal Sidoarjo Antarkan Sabu ke Dalam Lapas Kota Probolinggo
- Penuhi Panggilan KPK, Istri Mantan Gubernur Aceh Dicecar 5 Pertanyaan Saja
Dia mengatakan, telur yang dijualnya tersebut merupakan harga ditingkat produsen. Sementara pedagang menjualnya kembali kekonsumen dengan harga Rp 22.000 per kilo gram, naik seribu rupiah jika sebelumnya Rp 21.000.
Sudaryati mengaku, untuk produksi telur ditingkat peternak khususnya di wilayah Dusun Temboro Desa Plaosan Kecamatan Wates Kabupaten Kediri masih cenderung stabil. Perempuan yang sejak tahun 2004 menggeluti usaha dibidang peternak ayam ini menjelaskan setiap harinya, ia bisa memanen telur sebanyak 1,5 kwintal.
"Perharinya saya bisa memanen telur sebanyak 1,5 kwintal dengan jumlah polulasi ayam kisaran 5 ribu ekor," paparnya.
Disamping menjual telur, ia juga melayani pembelian daging ayam petelur. Jika dibandingkan dengan harga daging ayam sayur, yang saat ini turun dipasaran, harga daging ayam petelur justru cenderung stabil.
"Biasanya cuman melayani momen hari besar, seperti tahun baru atau lebaran. Perkilonya harga daging ayam petelur kita jual Rp 20 ribu. Rata rata berat ayam petelur mencapai 3 kilo, jadi satu ekornya bisa dijual Rp 50 ribu," urai Sintiya puteri dari Sudaryati Kamis (27/06).
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- MK Tolak Uji Materiil Belasan Pasal UU Pemilu Terhadap Pencalonan Presiden
- Spesialis Curanmor di Masjid-masjid Wilayah Surabaya, Kelompok Bangkalan Tertangkap saat Kabur ke Bali
- Hari Bhakti Adhyaksa, Kejari Surabaya Bakal Tahan Sejumlah Tersangka Korupsi