Harga Telur Ayam Naik- Peternak di Kediri Bersyukur

Harga daging ayam sayur yang anjlok di pasaran. Sebaliknya untuk komoditas telur justru mengalami perubahan harga yang cenderung naik. Menurut keterangan Sudaryati (60) peternak ayam petelur asal Desa Plaosan Kecamatan Wates Kabupaten Kediri, pasca lebaran lalu harga telur fluktuatif mengalami naik turun naik.


Dia mengatakan, telur yang dijualnya tersebut merupakan harga ditingkat produsen. Sementara pedagang menjualnya kembali kekonsumen dengan harga Rp 22.000 per kilo gram, naik seribu rupiah jika sebelumnya Rp 21.000.

Sudaryati mengaku, untuk produksi telur ditingkat peternak khususnya di wilayah Dusun Temboro Desa Plaosan Kecamatan Wates Kabupaten Kediri masih cenderung stabil. Perempuan yang sejak tahun 2004 menggeluti usaha dibidang peternak ayam ini menjelaskan setiap harinya, ia bisa memanen telur sebanyak 1,5 kwintal.

"Perharinya saya bisa memanen telur sebanyak 1,5 kwintal dengan jumlah polulasi ayam kisaran 5 ribu ekor," paparnya.

Disamping menjual telur, ia juga melayani pembelian daging  ayam petelur. Jika dibandingkan dengan harga daging ayam sayur, yang saat ini turun dipasaran, harga daging ayam petelur justru cenderung stabil.

"Biasanya cuman melayani momen hari besar, seperti tahun baru atau lebaran. Perkilonya harga daging ayam petelur kita jual Rp 20 ribu. Rata rata berat ayam petelur mencapai 3 kilo, jadi satu ekornya bisa dijual Rp 50 ribu," urai Sintiya puteri dari Sudaryati Kamis (27/06).

Pertimbangan ia menjual ayam petelur tersebut, dikarenakan ayam tersebut dinilaianya sudah tidak produktif lagi  menghasilkan telur.

Seperti diketahui di beberapa daerah, sejumlah peternak ayam sayur mengaku harus menjual rugi hewan ternaknya itu lantaran harganya mengalami penurunan dipasaran. Per satu ekor untuk harga daging ayam sayur berat satu kilo dijual kisaran Rp 10 ribu.[dik/bdp] 

ikuti terus update berita rmoljatim di google news