Rencana pemindahan Ibukota dari Jakarta ke Kalimantan Timur tak semudah membalikkan telapak tangan.
- Rakorwil PKS Jawa Timur, Ketua PKS Jatim Minta Seluruh DPD Terus Bergerak Layani Rakyat dan Rangkul Semua Kalangan
- Haedar Nashir Ajak Masyarakat Jadikan Puasa sebagai Momentum Hidup Penuh Toleran
- Adhie Massardi: Gerombolan Eko Kuntadhi Memang Tidak Suka NU
Presiden Jokowi memilih Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara sebagai lokasi pembangunan ibukota baru. Namun pemilihan wilayah ini justru dianggap rentan dengan berbagai masalah.
"Lokasi yang disebut presiden itu rawan akan mendapat kecaman yang panjang, sangat rawan dan menimbulkan kisruh," ungkapnya.
Mantan menteri era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini memaparkan, wilayah yang akan menjadi Ibukota baru memiliki sumber daya alam yang melimpah. Hal itu justru dikhawatirkan akan memicu gejolak di masyarakat.
"Pertanyannya apakah membangun ibukota itu kemudian mengorbankan resources yang ada? Apakah rakyat berdampak menikmati kemakmuran, kesejahteraan?" demikian Kaban.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ray Rangkuti: Situasi PPP jadi Tantangan Berat Bagi KIB
- Pemkot Kediri Raih WTP Tujuh Kali Berturut-turut
- Fadli Zon: Kenapa Pemerintah Loloskan WN China Masuk, Ini Diskriminatif!
