Ilmuwan Australia berhasil mereplika virus novel corona (2019-nCoV) yang pertama ditemukan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
- Belajar Bikin Mercon, Kakak Beradik di Ponorogo Tewas Akibat Ledakan
- Kronologi Mengerikan! Putri Terlindas Truk di Pantura Probolinggo, Ini Kata Saksi Mata!
- Dari 85 Juta Pemudik Tahun Ini, Kakorlantas Prediksi 47 Persennya akan Gunakan Jalur Darat
Adalah para ilmuwan di Doherty Institute, Melbourne, Australia, Rabu (29/1), yang mengumumkan berhasil menumbuhkan virus corona baru dalam kultur sel dari sampel pasien.
Ini untuk kali pertama virus tersebut direplikasi di luar China. Dengan replika ini, para ilmuwan ini mengatakan akan menjadi "game changer" untuk perang melawan epidemi corona yang telah menjangkit ribuan orang di banyak negara di dunia.
"Memiliki virus nyata berarti kita sekarang memiliki kemampuan untuk benar-benar memvalidasi dan memverifikasi semua metode pengujian dan membandingkan sensitivitas dan spesifitasnya," ujar kepala laboratorium identifikasi virus, Julian Druce.
"Itu akan menjadi pengubah permainan untuk diagnosis," lanjutnya seperti yang dimuat The Strait Times.
Dengan temuan tersebut, Wakil Direktur Doherty Institute, Mike Catton mengatakan, para ilmuwan dapat mulai membuat tes antibodi yang memungkinkan diterapkan kepada pasien terjangkit yang tidak menunjukkan gejala apa pun.
"Tes antibodi akan memungkinkan kita untuk menguji secara retrospektif pasien yang dicurigai, sehingga kita dapat mengumpulkan gambaran yang lebih akurat tentang seberapa luas virus itu, dan akibatnya, antara lain, tingkat kematian yang sebenarnya," katanya.
"Ini juga akan membantu dalam penilaian efektivitas vaksin percobaan," tambahnya.
Para ilmuwan China sendiri sebelumnya cukup cepat dalam mengurutkan genom dari virus corona dan mempublikasikannya. Namun, mereka belum berbagi virus itu dengan laboratorium di seluruh dunia.
Padahal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (28/1) menyatakan bahwa China setuju untuk bekerja sama dengan tim ahli internasional dari berbagai negara.
Saat ini, virus yang sudah mewabah ke berbagai penjuru dunia ini telah menginfeksi lebih dari 4.500 orang dengan total korban meninggal dunia lebih dari 100 orang.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Senin Pagi, Gempa Magnitudo 6,9 Guncang Nias Selatan, Terasa Sampai ke Padang
- Tukang Ojek di Papua asal Jember Tewas Diduga Dirampok KKB, Jenazah Dipulangkan Besok
- Viral! Video Muda-mudi Mesum di Area Wisata Air Terjun Rayap Jember