Imam Besar Masjid New York, Imam Shamsi Ali menyebut tidak masuknya Indonesia dalam negara diperbolehkan masuk ke Arab Saudi diyakini bukan karena masalah diplomasi bangsa yang lemah. Tetapi karena penanganan Covid-19 yang bermasalah.
- Hadapi Kebijakan Tarif Trump, Pemerintah Indonesia Tàk Perlu Mengemis ke AS
- Gus Fawait: Kita Bangga Indonesia Junjung Tinggi Demokrasi
- BHP Tutup Tambang Nikel di Australia Barat, Gara-gara Indonesia?
Penilaian itu sebagaimana disampaikan Imam Besar Masjid New York, Imam Shamsi Ali lewat akun Twitter pribadinya, Senin (31/5).
“Bukan masalah Diplomasi di sini. Tapi penanganan Covid yang semua terbangun di atas kepentingan tertentu,” terang Imam Shamsi Ali lewat akun Twitter pribadinya seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL, Senin (31/5).
Salah satu yang menjadi sorotan Imam Shamsi Ali adalah pemilihan vaksin yang tidak diakui oleh WHO.
Selain itu, impor vaksin tersebut juga terkesan buru-buru. Sebab diimpor sebelum mendapat perizinan dari badan yang kredibel.
“Siapa di balik itu?” tanyanya.
Pemerintah Arab Saudi telah mengumumkan hanya akan membuka akses masuk terbatas ke wilayahnya bagi 11 negara, terhitung mulai hari Minggu (30/5).
Negara tersebut antara lain, Uni Arab Emirat (UAE), Jerman, Amerika, Irlandia, Italia, Portugal, Inggris, Swedia, Swiss, Perancis, dan Jepang.
Kesebelas negara ini diizinkan masuk ke wilayah Kerajaan Arab Saudi atas dasar pertimbangan keberhasilan pemerintah mereka dalam menjaga stabilitas situasi epidemik dan efektifitas mereka dalam mengendalikan pandemi Covid-19 di masing-masing negara.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemerintah Diminta Hati-hati Buka Moratorium Pekerja Migran ke Arab Saudi
- Hadapi Kebijakan Tarif Trump, Pemerintah Indonesia Tàk Perlu Mengemis ke AS
- Indonesia Siap Ekspor Ikan Budidaya ke Pasar Arab Saudi