Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik memberikan perhatian khusus terhadap kualitas dan pemerataan pendidikan bagi anak-anak. Satu diantaranya dengan membuat program Kejar Paket Tuntaskan Putus Sekolah "JAKETKU".
- Pemilik Salon De Beauty Bantah Tuduhan Penahanan Ijazah dan Pemerasan Mantan Pegawai
- Diduga Bunuh Diri, Perempuan Lompat Dari Perahu Tambangan ke Sungai Kalimas
- Siapkan Stok Pupuk Untuk Musim Tanam, Petrokimia Gresik Optimis Target Swasembada Pangan Tercapai
Program JAKETKU diinisiasi Dinas Pendidikan (Dispendik), Dinas KBPP, Dinas Kominfo, Dinas Sosial dan Tim Penggerak PKK. Program ini diperuntukan khususnya anak-anak putus sekolah, agar bisa menyelesaikan pendidikan hingga tuntas.
Kepala Dispendik Gresik, S Hariyanto mengatakan, tujuan dari program JAKETKU untuk meretas ketertinggalan menuju insan berilmu. Karena, masih tingginya angka putus sekolah anak-anak di Gresik.
"Melalui program ini, persoalan anak putus sekolah bisa diatasi dan ditangani dengan baik. Sehingga, di Kabupaten Gresik kedepan sudah tidak ada anak-anak yang putus sekolah dengan berbagai alasan. Sebab, semua solusi ada dalam JAKETKU," ujarnya kepada Kantor Berita RMOLJatim, Senin (25/7).
"Langkah ini, merupakan bentuk komitmen bersama kita sebagai kepanjangan tangan Pemkab Gresik dalam rangka mewujudkan perbaikan sumber daya manusia yang berkualitas," lanjutnya.
Hariyanto menuturkan, dalam program JAKETKU terdapat 3 paket pendidikan. Yakni, Paket A untuk kesetaraan tingkat SD, Paket B untuk kesetaraan tingkat SMP dan Paket C untuk kesetaraan tingkat SMA.
"Berdasarkan data yang ada, terdapat 1.892 anak-anak di Kabupaten Gresik yang putus sekolah. Dengan rincian 8 yang putus sekolah di tingkat pendidikan SD 8 anak, tingkat SMP 431 anak, dan di tingkat SMA ada 1.093 anak," ungkapnya.
"Mereka nantinya akan kita fasilitasi untuk mendapatkan akses dan kesempatan untuk meneruskan pendidikan seperti halnya sekolah pada umumnya hingga memperoleh ijazah," tandasnya.
Hariyanto berharap program inovasi yang telah dilaunching hari ini. Bisa membantu kualitas pendidikan anak-anak. Sehingga, bisa mengangkat angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
"Menurut data BPS tahun 2021, IPM Gresik 76,50 atau menempati urutan ke-72 dari 514 Kabupaten/Kota se-Indonesia atau urutan ke-8 dari 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur," imbaunya.
"IPM ini dipengaruhi oleh angka harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah. Pendidikan menjadi salah satu variabel utama dalam semua lini bagi pembangunan nasional. Hal ini menjadi salah satu alasan pembuatan program JAKETKU," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemilik Salon De Beauty Bantah Tuduhan Penahanan Ijazah dan Pemerasan Mantan Pegawai
- Diduga Bunuh Diri, Perempuan Lompat Dari Perahu Tambangan ke Sungai Kalimas
- Siapkan Stok Pupuk Untuk Musim Tanam, Petrokimia Gresik Optimis Target Swasembada Pangan Tercapai