Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Jawa Timur langsung memberikan analisa atas amblesnya jalan Raya Gubeng sepanjang 20 meter dan sedalam 20 meter, Selasa (18/12) malam. Salah satunya diduga akibat salah hitung konstruksi dorongan tanah horizontal di setiap pembangunan basement.
- Spirit Konferwil, LPNU Jatim: Ruang Aktualisasi Tingkatkan Pendampingan Ekonomi Keumatan
- Ormas dan Tokoh Madura Siap Dukung Penanganan Pandemi di Surabaya dan Bangkalan
- Nobar Piala Asia U-23 di Grahadi, Pj. Gubernur Adhy Puji Pencapaian Punggawa Garuda Muda
"Kemungkinan dalam membangun basement tidak pakai sheet pile sehingga Ada dorongan tanah horizontal yang tidak diperhitungkan, sehingga mengakibatkan jalan Gubeng ambles,†jelas Andira dikutip Kantor Berita , Rabu (19/12) dinihari.
Lulusan Unibraw ini menilai, proyek yang dibangun oleh RS Siloam group Lippo ini murni proyek swasta. Sehingga seringkali Hanya mempertimbangkan sisi efisien alias penghematan.
"Menggali basement dianggap sebentar, ketika akan dilakukan konstruksi permanen, tidak diawali kemungkinan adanya sliding area /gelincir ini,†papar pria yang akrab disapa Reo ini.
Menurutnya, dengan adanya kejadian ini, Pemkot Surabaya juga harus bertanggung jawab. Perlu ditanyakan bagaimana proses ijinnya pembangunan sehingga mengakibat kejadian amblesnya tanah.
"PII Jatim akan mencari data lengkap terkait ini dan melakukan audit forensik Kelayakan fungsi terhadap bangunan proyek tersebut,†pungkasnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- B. Zaelani, SE Yakin Dengan Program Berbagi Makanan Jum'at Barokah Mampu Perkuat Silahturahmi
- Open Bidding Sekdakab Jember Mengerucut 3 Nama Calon
- Situasi Covid-19 Surabaya Turun ke Level 2, Indikator Penanganan Lampaui Standar WHO